Mentan Amran Klaim Stok Pangan Nasional Tertinggi dalam Dua Dekade Terakhir

Mentan Amran Klaim Stok Pangan Nasional Tertinggi dalam Dua Dekade Terakhir

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa petani Indonesia saat ini tengah merasakan kebahagiaan seiring dengan peningkatan produksi pangan yang signifikan. Pernyataan ini disampaikan saat acara pengukuhan wisudawan di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, pada Kamis (10/4/2025).

"Produksi kita kuat, stok kita tertinggi selama 20 tahun. Dimana produksi Indonesia sekarang tertinggi selama 7 tahun berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik)," tegas Amran. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi acuan utama dalam mengukur keberhasilan sektor pertanian Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Menurutnya, kondisi ini sangat krusial bagi Indonesia, terutama mengingat krisis pangan yang tengah melanda beberapa negara di dunia, termasuk Malaysia, Jepang, dan Filipina. Di tengah ancaman kelaparan global, Indonesia justru mampu menunjukkan performa yang membanggakan.

Amran juga menyoroti isu kelaparan yang masih menjadi momok di berbagai belahan dunia, khususnya di benua Afrika. Ia menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk terus berupaya mencapai swasembada pangan, sehingga mampu memberikan kontribusi nyata dalam membantu negara-negara yang mengalami kekurangan pangan. Ini bukan hanya soal mencukupi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga tentang peran Indonesia sebagai bagian dari solusi global.

"Ini kebahagiaan tersendiri bagi Indonesia. Bisa dibayangkan kita memiliki 282 juta penduduk, kalau terjadi kelangkaan beras ini bisa terjadi konflik sosial dan negara bisa bubar. Krisis pangan itu sangat berbahaya," ujarnya, menggambarkan betapa vitalnya ketahanan pangan bagi stabilitas nasional.

Lebih lanjut, Amran menyampaikan optimismenya terkait masa depan pertanian Indonesia. "Kita akan bisa menjadi Indonesia emas ke depannya. Presiden Prabowo mendukung seluruh kebutuhan pertanian, sarana produksi, bahkan sampai hilirisasi dan harga semua di-supportnya," kata Amran, menggarisbawahi komitmen pemerintah dalam mendukung sektor pertanian secara komprehensif.

Salah satu langkah strategis yang tengah dilakukan pemerintah adalah membuka lahan persawahan baru seluas 1 juta hektar di Papua. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan secara signifikan dan mengantisipasi pertumbuhan penduduk Indonesia yang terus meningkat.

Pembukaan Lahan di Papua dan Klarifikasi Isu Lingkungan

Amran menegaskan bahwa pembukaan lahan persawahan di Papua merupakan langkah strategis untuk mengamankan pasokan pangan di masa depan, mengingat pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 1,3 juta jiwa per tahun. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat.

Menanggapi tuduhan bahwa pembukaan lahan pertanian di Papua mengorbankan hutan lindung, Amran membantah dengan tegas. Ia menjelaskan bahwa lahan yang dibuka bukanlah hutan, melainkan area semak belukar dan rawa. Klarifikasi ini bertujuan untuk meluruskan informasi yang tidak akurat dan memastikan bahwa pembangunan pertanian dilakukan secara berkelanjutan.

"Tuduhan membabat hutan di Papua itu kita tahu siapa yang menuduh. Kita buka lahan di sana bukan babat hutan, pohonnya kecil-kecil, dan yang kami kelola itu adalah rawa," tegas Amran, menekankan bahwa pembukaan lahan dilakukan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan keberlanjutan.

Kata Kunci:

  • Produksi Pangan
  • Stok Pangan
  • Menteri Pertanian
  • Swasembada Pangan
  • Krisis Pangan
  • Lahan Pertanian Papua
  • BPS (Badan Pusat Statistik)
  • Ketahanan Pangan
  • Universitas Hasanuddin
  • Pertumbuhan Penduduk