Indonesia Catat Nol Serangan Teroris, BNPT Soroti Penurunan Ancaman Terorisme Sepanjang 2024

Penurunan Ancaman Terorisme di Indonesia: Analisis dari Perspektif BNPT dan Global Terrorism Index (GTI)

Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengumumkan penurunan signifikan dalam ancaman terorisme di Indonesia sepanjang tahun 2024. Pernyataan ini didasarkan pada laporan Global Terrorism Index (GTI) 2025, yang menunjukkan perkembangan positif dalam upaya penanggulangan terorisme di tanah air.

Posisi Indonesia dalam GTI

GTI menempatkan Indonesia dalam kategori medium hingga low impacted by terrorism dalam beberapa tahun terakhir, sebuah indikasi kemajuan yang patut disyukuri. Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto, dalam diskusi daring yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPT, menyampaikan bahwa penurunan ini menunjukkan berkurangnya kapasitas operasional organisasi teroris di Indonesia. Ia juga menyoroti fakta bahwa Indonesia berhasil mencatatkan zero terrorist attack selama dua tahun berturut-turut.

Pembubaran Jemaah Islamiyah dan Implikasinya

Perkembangan penting lainnya adalah pengumuman pembubaran Jemaah Islamiyah (JI) pada Juni 2024 oleh para pemimpin senior kelompok tersebut. JI, yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, merupakan salah satu organisasi teroris terbesar di Indonesia. Langkah ini tentu menimbulkan berbagai reaksi, mulai dari optimisme hingga kekhawatiran akan kemungkinan munculnya strategi baru dari Al-Qaeda.

Andhika menekankan pentingnya menganalisis secara mendalam tren terorisme yang berkembang dan respons kebijakan yang diperlukan. Diskusi yang diadakan oleh BNPT bertujuan untuk mengeksplorasi implikasi pembubaran JI terhadap lanskap terorisme di Indonesia.

Peran Negara dan Kerja Sama Internasional

Temuan GTI juga menyoroti krusialnya peran negara dalam mengurangi risiko dan dampak terorisme. Upaya proaktif untuk meningkatkan pencegahan, ketahanan nasional, dan kerja sama internasional menjadi kunci dalam menjaga stabilitas keamanan.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bahkan menjadikan GTI sebagai salah satu indikator efektivitas penanggulangan terorisme di Indonesia, yang tercantum dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 dan RPJMN 2025-2029.

Penurunan ancaman terorisme di Indonesia merupakan hasil dari kerja keras berbagai pihak, termasuk BNPT, aparat penegak hukum, dan masyarakat sipil. Namun, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan, mengingat potensi ancaman baru yang mungkin muncul. Analisis mendalam terhadap tren terorisme dan adaptasi strategi penanggulangan yang efektif menjadi sangat penting untuk menjaga keamanan dan stabilitas nasional.