Lonjakan Wisatawan Waisak, Akomodasi di Sekitar Borobudur Ludes Terpesan

Membludaknya Pemesanan Hotel dan Homestay Jelang Waisak di Borobudur

Menjelang perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE/2025, industri pariwisata di sekitar Candi Borobudur merasakan dampak positif yang signifikan. Hotel dan homestay di kawasan Magelang dilaporkan telah penuh dipesan oleh wisatawan yang ingin menyaksikan dan merayakan hari besar umat Buddha tersebut. Fenomena ini menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat untuk menghadiri rangkaian acara Waisak, terutama festival lampion yang menjadi daya tarik utama.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Magelang, Usep Syarifudin, mengungkapkan bahwa tingkat hunian hotel di sekitar Borobudur telah mencapai 100% untuk periode 11-12 Mei 2025. Pemesanan kamar bahkan telah dilakukan sejak akhir tahun lalu, menunjukkan perencanaan matang dari para wisatawan.

"Pemesanan untuk Waisak sangat tinggi, terutama untuk tanggal 11 dan 12 Mei. Hotel-hotel di sekitar Borobudur sudah penuh dipesan," ujar Usep.

Usep menambahkan bahwa festival lampion menjadi faktor pendorong utama lonjakan pemesanan ini. Tiket untuk festival lampion sangat diminati dan terbatas, sehingga wisatawan yang berhasil mendapatkannya cenderung langsung memesan akomodasi di sekitar Borobudur.

"Festival lampion sangat populer, dan tiketnya sulit didapatkan. Wisatawan yang sudah memiliki tiket langsung memesan kamar di sini," jelasnya.

Mayoritas pemesan hotel berasal dari Jakarta, meskipun ada juga pemesan dari daerah lain di Indonesia. Permintaan kamar hotel masih terus berdatangan, menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk merayakan Waisak di Borobudur.

General Manager Atria Hotel Magelang, Chandra Irawan, mengamini pernyataan Usep. Ia menyebutkan bahwa Atria Hotel Magelang yang memiliki 142 kamar telah penuh dipesan, termasuk oleh sejumlah grup fotografer yang ingin mengabadikan momen festival lampion.

"Kami memiliki banyak grup fotografer yang memesan kamar untuk acara lampion. Kebanyakan pemesanan untuk tanggal 11-12 Mei," kata Chandra.

Senada dengan itu, General Manager Grand Artos Hotel Magelang, Sugeng Sugiantoro, juga melaporkan bahwa 191 kamar di hotelnya telah penuh dipesan untuk tanggal 11-12 Mei. Pemesan kamar berasal dari berbagai kelompok, termasuk Walubi dan komunitas Buddha.

"Hotel kami sudah penuh untuk tanggal 11-12 Mei. Banyak pemesan dari Jakarta, kelompok Walubi, dan komunitas Buddha," ujar Sugeng.

Tidak hanya hotel, homestay di sekitar Borobudur juga mengalami lonjakan pemesanan. Ketua Paguyuban Kampung Homestay Borobudur, Muslih, mengatakan bahwa dari total 35 kamar homestay ber-AC, semuanya telah penuh dipesan. Sementara itu, dari sekitar 120 kamar homestay non-AC, hanya tersisa belasan kamar yang belum terisi.

"Homestay kami juga hampir penuh. Pemesan rata-rata dari Jabodetabek. Panitia Waisak juga banyak yang menginap di homestay kami," kata Muslih.

Muslih meyakini bahwa seluruh kamar homestay akan penuh dipesan menjelang hari pelaksanaan Waisak. Hal ini menunjukkan bahwa akomodasi di sekitar Borobudur siap menampung lonjakan wisatawan yang ingin merayakan Waisak.

Dengan tingkat hunian yang tinggi, diharapkan perayaan Waisak tahun ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar Borobudur, terutama bagi pelaku usaha perhotelan dan homestay.