Waspada! Bibit Siklon Tropis 96S Ancam Dua Wilayah Indonesia, BMKG Tingkatkan Kewaspadaan

Kewaspadaan Ditingkatkan: Bibit Siklon Tropis 96S Terdeteksi di Laut Arafura

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait kemunculan bibit siklon tropis 96S yang terdeteksi di Laut Arafura, sebelah barat daya Papua Selatan, tepatnya di selatan Kepulauan Aru, Maluku. Informasi ini disampaikan pada Rabu, 9 April 2025 pukul 19.00 WIB. Sistem tersebut menunjukkan intensitas dengan kecepatan angin mencapai 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara minimum 1007 hPa. BMKG memprediksi bibit siklon ini berpotensi meningkat menjadi siklon tropis dalam kurun waktu 24 hingga 72 jam mendatang.

Dampak Potensial dan Wilayah Terdampak

Keberadaan bibit siklon tropis 96S ini berpotensi menimbulkan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan di berbagai wilayah Indonesia. Dalam periode 24 jam ke depan, terhitung mulai 9 April 2025 pukul 19.00 WIB hingga 10 April 2025 pukul 19.00 WIB, dua wilayah di Indonesia diperkirakan akan merasakan dampak signifikan:

  • Maluku Bagian Selatan: Potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang.
  • Papua Selatan: Potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang.

Selain itu, gelombang laut tinggi dengan ketinggian antara 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan akan melanda beberapa perairan berikut:

  • Perairan Selatan Kepulauan Letti-Babar-Tanimbar
  • Laut Arafura

Faktor Cuaca Lainnya Mempengaruhi Kondisi

BMKG juga mencatat adanya beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia, selain bibit siklon tropis 96S. Faktor-faktor tersebut antara lain:

  • MJO (Madden-Julian Oscillation): Sebuah fenomena atmosfer yang memicu peningkatan aktivitas konvektif.
  • Gelombang Kelvin: Gelombang atmosfer yang bergerak ke arah timur.
  • Gelombang Rossby Ekuator: Gelombang atmosfer yang mempengaruhi pola cuaca di wilayah ekuator.
  • Gelombang Low Frequency: Gelombang atmosfer dengan frekuensi rendah yang dapat mempengaruhi pembentukan pola sirkulasi siklonik.

Kombinasi dari faktor-faktor ini menyebabkan peningkatan aktivitas konvektif dan pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah Indonesia bagian tengah.

Prediksi Cuaca Sepekan ke Depan

Secara umum, kondisi cuaca di Indonesia dalam sepekan ke depan diprediksi akan didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan. Namun, BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada periode 8-10 April 2025 di wilayah:

  • Aceh
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Jawa Timur
  • Nusa Tenggara Barat
  • Kalimantan Timur
  • Papua Pegunungan
  • Papua

Angin kencang berpotensi melanda wilayah Maluku pada periode yang sama. Kondisi serupa diperkirakan masih akan berlanjut pada periode 11-14 April 2025, dengan wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat dan angin kencang meliputi:

  • Sumatra Utara
  • Lampung
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur
  • Nusa Tenggara Timur
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Utara
  • Papua Pegunungan

Wilayah Aceh, Riau, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku juga berpotensi mengalami angin kencang pada periode ini.

Imbauan dan Tindakan Pencegahan

Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan:

  • Waspada terhadap potensi hujan lebat yang disertai petir, yang dapat membahayakan keselamatan.
  • Berhati-hati saat beraktivitas di jalanan yang licin akibat hujan.
  • Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
  • Tetap tenang dan terus memantau perkembangan informasi cuaca terkini dari sumber-sumber terpercaya.

Informasi terkini mengenai bibit siklon tropis 96S dan perkembangan cuaca ekstrem lainnya dapat diakses melalui situs web resmi BMKG, aplikasi mobile infoBMKG, dan akun media sosial resmi BMKG (@infoBMKG). Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi cuaca dan mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan dan keamanan bersama.