Koperasi Merah Putih Diproyeksikan Jadi Pilar Utama Program Makan Bergizi Gratis

Koperasi Merah Putih Diproyeksikan Jadi Pilar Utama Program Makan Bergizi Gratis

Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih akan memegang peranan krusial sebagai pemasok utama dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Pemerintah menargetkan pembentukan sebanyak 80.000 Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia. Langkah ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang telah ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto pada 27 Maret lalu. Inpres ini secara eksplisit menugaskan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) untuk melaksanakan program pemenuhan gizi masyarakat dan MBG melalui Kopdes Merah Putih. Hal ini tertuang dalam poin ketujuh angka 15 Inpres tersebut.

"Sesuai dengan Inpres, Kopdes Merah Putih akan menjadi pemasok utama dalam program MBG," ujar Menteri Budi Arie usai menghadiri rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2025).

Menteri Budi Arie menambahkan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM tengah mempercepat proses administrasi pembentukan Kopdes Merah Putih. Simulasi, penyusunan petunjuk pelaksanaan (juklak), dan petunjuk teknis (juknis) juga tengah digodok untuk memastikan implementasi Kopdes berjalan efektif dan efisien.

Saat ini, dari total desa di Indonesia, sekitar 32 ribu desa telah memiliki koperasi, sementara 52 ribu desa lainnya belum memiliki. Kementerian Koperasi dan UKM sedang melakukan kajian mendalam untuk mengeksplorasi kemungkinan transformasi koperasi yang sudah ada agar selaras dengan konsep Kopdes Merah Putih.

Ditargetkan, seluruh proses administrasi dan pembentukan kelembagaan Kopdes Merah Putih akan rampung pada akhir Juni 2025. Dengan demikian, pembangunan fisik dan operasional Kopdes di berbagai daerah dapat segera dimulai. Estimasi modal yang dibutuhkan untuk setiap Kopdes adalah sekitar Rp 5 miliar.

"Pembentukan kelembagaan ini adalah fondasi awal. Tanpa kelembagaan yang jelas, sulit untuk membangun infrastruktur dan mengakses pinjaman. Oleh karena itu, target kami adalah menyelesaikan pembentukan 80 ribu Kopdes Merah Putih secepatnya, paling lambat akhir Juni 2025," tegas Menteri Budi Arie.

Inisiatif pembentukan Kopdes Merah Putih ini diharapkan dapat menjadi solusi komprehensif dalam mengatasi masalah gizi masyarakat, meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku UMKM di desa, serta memperkuat ketahanan pangan nasional. Pemerintah berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh dalam mewujudkan visi ini.

Daftar poin penting

  • Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih akan menjadi pemasok utama program Makan Bergizi Gratis (MBG).
  • Target pemerintah adalah membentuk 80.000 Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia.
  • Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menjadi landasan hukum pembentukan Kopdes.
  • Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) ditugaskan melaksanakan program pemenuhan gizi dan MBG melalui Kopdes Merah Putih.
  • Kementerian Koperasi dan UKM mempercepat proses administrasi pembentukan Kopdes, termasuk penyusunan juklak dan juknis.
  • Sebanyak 32 ribu desa sudah memiliki koperasi, sementara 52 ribu desa belum.
  • Target penyelesaian pembentukan 80 ribu Kopdes Merah Putih adalah akhir Juni 2025.
  • Estimasi modal yang dibutuhkan per Kopdes adalah Rp 5 miliar.
  • Inisiatif ini diharapkan meningkatkan kesejahteraan petani, mengatasi masalah gizi, dan memperkuat ketahanan pangan nasional.