Stroke Berulang: Studi Ungkap Risiko dan Gejala yang Wajib Diwaspadai

Ancaman Stroke Berulang: Memahami Risiko dan Gejala untuk Pencegahan

Stroke merupakan kondisi medis serius yang dapat mengancam jiwa dan menyebabkan disabilitas jangka panjang. Salah satu aspek yang mengkhawatirkan dari stroke adalah potensi terjadinya serangan berulang. Penelitian terbaru memberikan wawasan penting mengenai frekuensi, risiko, dan gejala stroke berulang yang perlu diwaspadai.

Seberapa Sering Stroke Dapat Terjadi Kembali?

Tidak ada batasan pasti mengenai berapa kali seseorang dapat mengalami stroke. Namun, studi menunjukkan bahwa risiko stroke berulang cukup signifikan. Data dari American Stroke Association mengungkap bahwa hampir seperempat penyintas stroke akan mengalami serangan berikutnya. Penelitian yang dipublikasikan di AHA Journals menganalisis data dari lebih dari 300.000 partisipan selama periode waktu tertentu, menemukan bahwa:

  • Setelah tiga bulan pasca-stroke pertama, risiko stroke berulang adalah 7,8 persen.
  • Setelah satu tahun, risiko meningkat menjadi 11 persen.
  • Lima tahun setelah stroke awal, risiko melonjak menjadi 19,8 persen.
  • Setelah sepuluh tahun, risiko mencapai 26,8 persen.

Risiko stroke berulang juga bervariasi tergantung pada jenis stroke awal. Individu yang mengalami Transient Ischemic Attack (TIA) atau stroke ringan, memiliki risiko stroke berulang yang lebih tinggi dalam jangka pendek. Studi yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine menemukan bahwa penyintas TIA berisiko mengalami stroke berulang sebesar:

  • 1,5 persen dalam dua hari.
  • 2,1 persen dalam tujuh hari.
  • 2,8 persen dalam 30 hari.
  • 5,1 persen dalam satu tahun.

Mengenali Gejala Stroke: Kunci Penanganan Cepat

Stroke adalah kondisi darurat medis yang memerlukan penanganan segera. Gejala stroke dapat bervariasi tergantung pada area otak yang terdampak. Penting untuk mengenali gejala-gejala umum stroke agar dapat mencari pertolongan medis secepat mungkin. Beberapa gejala stroke yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Kesulitan berbicara dan memahami perkataan: Penderita mungkin mengalami kesulitan mengucapkan kata-kata, berbicara tidak jelas, atau kesulitan memahami apa yang orang lain katakan.
  • Mati rasa atau kelemahan: Mati rasa, kelemahan, atau kelumpuhan mendadak dapat terjadi pada wajah, lengan, atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh.
  • Gangguan penglihatan: Penglihatan kabur, penglihatan ganda, atau kehilangan penglihatan secara tiba-tiba pada satu atau kedua mata dapat menjadi tanda stroke.
  • Sakit kepala parah: Sakit kepala hebat yang datang tiba-tiba dan tanpa penyebab yang jelas, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti leher kaku, muntah, atau penurunan kesadaran.
  • Kesulitan berjalan: Kehilangan keseimbangan, kesulitan berjalan, atau koordinasi yang buruk dapat mengindikasikan stroke.

Selain gejala-gejala di atas, efek stroke lainnya dapat mencakup masalah memori, kesulitan menelan, perubahan perilaku, dan masalah dengan kontrol kandung kemih atau usus. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala stroke, segera cari pertolongan medis di unit gawat darurat terdekat. Waktu adalah faktor penting dalam penanganan stroke, karena semakin cepat pertolongan diberikan, semakin kecil risiko kerusakan otak permanen.

Pencegahan Stroke Berulang: Langkah-Langkah yang Dapat Diambil

Setelah mengalami stroke, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko stroke berulang. Langkah-langkah ini meliputi:

  • Mengontrol faktor risiko: Mengelola kondisi medis seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan penyakit jantung dapat membantu mengurangi risiko stroke.
  • Perubahan gaya hidup: Menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, berhenti merokok, dan membatasi konsumsi alkohol.
  • Pengobatan: Mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, seperti obat antiplatelet atau antikoagulan, untuk mencegah pembekuan darah.
  • Rehabilitasi: Menjalani program rehabilitasi untuk memulihkan fungsi fisik dan kognitif yang terpengaruh oleh stroke.

Dengan memahami risiko dan gejala stroke berulang, serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat membantu melindungi diri sendiri dan orang-orang yang kita cintai dari ancaman stroke.