Strategi Keberlanjutan Korporasi Terancam Gagal Jika Pengelolaan Air Diabaikan
Masa Depan Lingkungan di Ujung Tanduk: Urgensi Pengelolaan Air dalam Strategi Keberlanjutan Perusahaan
Jakarta - Laporan terbaru mengindikasikan bahwa dunia usaha perlu menaruh perhatian lebih serius terhadap pengelolaan sumber daya air sebagai bagian integral dari upaya keberlanjutan mereka. Sebuah studi yang digagas oleh GlobeScan, bekerja sama dengan World Wildlife Fund (WWF), menyoroti adanya kesenjangan antara kesadaran akan pentingnya air dan implementasi strategi keberlanjutan yang komprehensif oleh perusahaan.
Survei yang melibatkan lebih dari 350 ahli di bidang air dan keberlanjutan dari 63 negara ini menemukan bahwa mayoritas pakar (76%) meyakini bahwa pengelolaan air harus menjadi agenda prioritas, terutama dalam konteks perubahan iklim global. Hasil survei ini mengindikasikan adanya kebutuhan mendesak bagi perusahaan untuk mengintegrasikan pengelolaan air ke dalam kerangka kerja keberlanjutan mereka secara holistik.
Pendekatan yang Terfragmentasi: Akar Permasalahan
Selama ini, banyak perusahaan cenderung menerapkan program keberlanjutan secara terpisah-pisah, memisahkan pengelolaan air dari inisiatif konservasi alam dan pengurangan emisi karbon. Padahal, ketiga aspek ini saling terkait erat dan memiliki dampak signifikan satu sama lain. Fokus yang terlalu sempit pada satu aspek, seperti pengurangan emisi karbon, tanpa mempertimbangkan pengelolaan air dan pelestarian alam, berpotensi menghasilkan solusi yang tidak optimal, bahkan memicu masalah lingkungan baru.
Mengintegrasikan Pengelolaan Air: Kunci Keberhasilan Keberlanjutan
Para ahli menekankan pentingnya mengadopsi pendekatan yang lebih terintegrasi, di mana pengelolaan air menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi keberlanjutan perusahaan secara keseluruhan. Integrasi ini mencakup:
- Pemetaan Risiko Air: Mengidentifikasi dan memahami risiko terkait air yang dihadapi perusahaan, baik risiko fisik (kekeringan, banjir) maupun risiko regulasi dan reputasi.
- Efisiensi Penggunaan Air: Menerapkan teknologi dan praktik terbaik untuk mengurangi penggunaan air dalam operasional perusahaan, termasuk daur ulang air dan pengelolaan air limbah yang efektif.
- Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan: Bekerja sama dengan pemerintah, masyarakat lokal, dan organisasi non-pemerintah untuk mengelola sumber daya air secara berkelanjutan.
- Transparansi dan Akuntabilitas: Melaporkan secara terbuka kinerja perusahaan dalam pengelolaan air dan bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan.
Manfaat Ganda dari Pengelolaan Air yang Efektif
Dengan mengintegrasikan pengelolaan air ke dalam strategi keberlanjutan, perusahaan dapat meraih berbagai manfaat, antara lain:
- Peningkatan Keuntungan: Efisiensi penggunaan air dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan daya saing.
- Penguatan Reputasi: Perusahaan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan air akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, investor, dan pemangku kepentingan lainnya.
- Kontribusi Positif bagi Masyarakat: Pengelolaan air yang berkelanjutan dapat meningkatkan ketersediaan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat, serta melindungi ekosistem air.
- Penegakan Hak Asasi Manusia: Memastikan akses air bersih bagi semua orang, termasuk masyarakat rentan, merupakan bagian dari pemenuhan hak asasi manusia.
Survei GlobeScan dan WWF ini menjadi pengingat penting bagi perusahaan di seluruh dunia bahwa pengelolaan air bukan lagi sekadar pilihan, tetapi sebuah keharusan. Dengan mengadopsi pendekatan yang terintegrasi dan bertanggung jawab, perusahaan dapat berkontribusi pada masa depan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan sejahtera.
Temuan survei yang melibatkan ratusan pakar dari berbagai negara ini, diharapkan bisa menjadi acuan penting bagi para pelaku bisnis dalam menyusun dan mengimplementasikan strategi keberlanjutan yang lebih efektif dan bertanggung jawab.