Kilas Balik Perjalanan Sang Diva: Titiek Puspa, dari Panggung Radio hingga Layar Lebar

Kilas Balik Perjalanan Sang Diva: Titiek Puspa, dari Panggung Radio hingga Layar Lebar

Indonesia kehilangan salah satu legenda musik dan filmnya, Titiek Puspa. Walaupun berita yang beredar kemarin kurang tepat menyebutkan usia dan kepergian beliau, mari kita gunakan kesempatan ini untuk menelusuri kembali jejak langkah seorang seniman serba bisa yang telah mewarnai dunia hiburan tanah air selama beberapa dekade.

Sudarwati, nama lahir Titiek Puspa, lahir di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan, pada 1 November 1937. Perjalanan kariernya dimulai dari panggung radio di Semarang, di mana ia mengasah kemampuan vokalnya melalui kontes menyanyi Bintang Radio. Bakatnya yang memukau membawanya meraih popularitas dan membuka jalan menuju dunia rekaman.

Jejak Rekam Karya Gemilang

Sebagai seorang penyanyi dan pencipta lagu, Titiek Puspa telah menorehkan sejumlah karya abadi yang melekat di hati masyarakat Indonesia. Beberapa lagu populernya antara lain:

  • "Di Sudut Bibirmu"
  • "Esok Malam Kau Kujelang"
  • "Indada Siririton"
  • "Si Hitam"
  • "Tinggalkan"
  • "Aku dan Asmara"
  • "Minah Gadis Dusun"
  • "Pantang Mundur"
  • "Kupu-kupu Malam"
  • "Bing"
  • "Gang Kelinci"
  • "Menabung"
  • "Bimbi"
  • "Apa-apanya Dong"

Lagu-lagu tersebut tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan moral dan sosial yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Kepiawaiannya dalam merangkai melodi dan lirik yang menyentuh hati menjadikan karya-karyanya tetap digemari hingga saat ini.

Merambah Dunia Seni Peran dan Operet

Selain dunia tarik suara, Titiek Puspa juga menunjukkan bakatnya dalam seni peran. Ia terlibat dalam sejumlah film layar lebar, di antaranya:

  • Ini Kisah Tiga Dara
  • Inem Pelayan Sexy
  • Minah Gadis Dusun
  • Bing Slamet Setan Djalanan

Perannya dalam film Ini Kisah Tiga Dara bahkan mengantarkannya meraih nominasi Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Festival Film Indonesia 2016, membuktikan bahwa kemampuannya dalam berakting tidak dapat diragukan lagi.

Tak hanya itu, Titiek Puspa juga dikenal karena totalitasnya dalam menggarap operet di TVRI. Beberapa operet yang pernah ia sutradarai dan bintangi antara lain Bawang Merah Bawang Putih, Ketupat Lebaran, Kartini Manusiawi Kartini, dan Ronce-ronce. Melalui operet-operet tersebut, ia berusaha mengangkat nilai-nilai budaya Indonesia dan menyampaikan pesan-pesan positif kepada penonton.

Penghargaan dan Kehidupan Pribadi

Dedikasi dan kontribusi Titiek Puspa dalam dunia hiburan telah diakui melalui berbagai penghargaan, termasuk BASF Award ke-10 untuk kategori "Pengabdian Panjang di Dunia Musik" dan Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2018 untuk kategori "Pengabdian Seumur Hidup".

Dalam kehidupan pribadinya, Titiek Puspa tercatat pernah menikah sebanyak tiga kali. Pernikahan pertamanya dengan Kasno hanya berlangsung singkat pada tahun 1957. Kemudian, ia menikah dengan penyiar radio Zainal Ardi pada tahun 1960, namun kembali berpisah pada tahun 1963. Pernikahan terlamanya adalah dengan pencipta lagu Mus Alim, yang berlangsung hingga Mus Alim meninggal dunia pada 1 Januari 1990. Dari pernikahannya dengan Mus Alim, Titiek Puspa dikaruniai dua orang anak, yaitu Petty Tunjungsari Murdago dan Ella Puspasari Kamarullah.

Perjuangan Melawan Kanker

Di usia 73 tahun, Titiek Puspa didiagnosis menderita kanker stadium 3. Ia sempat menjalani pengobatan di Singapura dan merasa putus asa dengan penyakit yang dideritanya. Namun, ia kemudian menemukan kekuatan untuk melawan kanker melalui meditasi di Indonesia. Pengalaman pahit tersebut menjadikannya semakin menghargai hidup dan menginspirasi banyak orang untuk tidak menyerah dalam menghadapi cobaan.

Kepergian Titiek Puspa meninggalkan duka mendalam bagi dunia hiburan Indonesia. Namun, karya-karyanya akan terus hidup dan menginspirasi generasi mendatang. Semangatnya dalam berkarya dan dedikasinya terhadap seni budaya Indonesia akan selalu dikenang.