Titiek Puspa: Dari Pengagum Bing Slamet Hingga Sentuhan Magis Mus Mualim dalam Penciptaan Lagu
Titiek Puspa: Dari Pengagum Bing Slamet Hingga Sentuhan Magis Mus Mualim dalam Penciptaan Lagu
Nama Titiek Puspa adalah legenda hidup dalam belantika musik Indonesia. Di balik sosoknya yang besar, tersimpan cerita tentang seorang gadis pemalu yang menemukan dunianya melalui musik, terinspirasi oleh idola, dan didampingi oleh cinta sejati yang membangkitkan kreativitasnya.
Idola Bernama Bing Slamet
Sejak kecil, Titiek Puspa adalah seorang anak yang lemah dan lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah. Di balik jendela kamarnya, ia menemukan hiburan dalam alunan lagu-lagu radio. Ia mengoleksi lirik lagu dan foto penyanyi favoritnya, termasuk Bing Slamet, yang baginya adalah sosok yang luar biasa.
"Bagi saya Bing Slamet adalah penyanyi luar biasa. Ia memiliki kemampuan yang sangat dahsyat dalam melantunkan lagu. Suaranya bukan saja merdu, tapi getarannya merasuk ke hati," kenang Titiek Puspa.
Suara Bing Slamet menjadi inspirasi bagi Titiek untuk melatih teknik vokal dan penghayatan. Lebih dari itu, lagu-lagu Bing menumbuhkan mimpi dalam diri Titiek Puspa untuk menjadi seorang penyanyi.
Pertemuan pertama Titiek Puspa dengan Bing Slamet terjadi pada tahun 1954, ketika ia mengikuti seleksi lomba menyanyi RRI Jakarta. Alih-alih fokus pada lagu yang akan dilombakan, Titiek justru nekat menemui Bing Slamet untuk meminta tanda tangan. Meskipun gagal dalam seleksi, pertemuan itu menjadi momen yang tak terlupakan baginya.
Seiring berjalannya waktu, Titiek Puspa dan Bing Slamet menjadi rekan kerja dan sering tampil bersama. Namun, pada 17 Desember 1974, Bing Slamet meninggal dunia. Kesedihan mendalam dirasakan oleh Titiek Puspa yang saat itu sedang berada di Singkep untuk sebuah pertunjukan. Ia mencurahkan rasa kehilangannya dalam sebuah lagu berjudul "Bing", yang kemudian dipopulerkan oleh Grace Simon dan mengantarkannya menjadi juara Festival Pop Singer 1975.
"Bagi saya, Bing bukan semata artis. Ia adalah motivator, bahkan seperti Dewa buat saya. Prubadinya memancarkan kebaikan yang sulit disamai. Nyaris sempurna sebagai sahabat," ungkap Titiek Puspa.
Sentuhan Magis Mus Mualim
Selain menyanyi dan bermain film, Titiek Puspa juga dikenal sebagai pencipta lagu yang produktif. Ia telah menciptakan sekitar 300 lagu, beberapa di antaranya menjadi hits seperti:
- Minah Gadis Dusun
- Bimbi
- Adinda
- Satu Dia
- Si Hitam
- Bing
- Pantang Mundur
- Kupu Kupu Malam
- Gang Kelinci
- Jatuh Cinta
- Dansa yo Dansa
- Romo Ono Maling
Titiek Puspa belajar menciptakan lagu dari musisi jazz kenamaan, Mus Mualim, yang kemudian menjadi suami ketiganya. Bersama Mus, Titiek Puspa menemukan kepercayaan diri dan hasrat untuk menciptakan lagu. Mus Mualim mengajarkan bahwa inspirasi dapat ditemukan di mana saja, asalkan peka terhadap rasa, mengenali masalah hidup, dan kreatif dalam menata melodi.
"Mencipta lagu tidak perlu tempat khusus, kapan saja, dimana saja, asalkan saya masih melek," kata Titiek Puspa.
Mus Mualim meninggal dunia pada 1 Januari 1990 setelah lama menderita sakit ginjal kronis. Kepergian Mus menjadi pukulan berat bagi Titiek Puspa, setelah sebelumnya kehilangan Bing Slamet. Namun, ia bersyukur atas kehadiran Mus dalam hidupnya.
"Bersama dia saya menemukan cinta sejati, bersama dia saya mendapatkan semangat mencipta lagu," tutur Titiek Puspa.
Kisah Titiek Puspa adalah cerminan perjalanan seorang seniman yang menemukan jati dirinya melalui musik, terinspirasi oleh idola, dan didampingi oleh cinta sejati. Ia membuktikan bahwa bakat, kerja keras, dan ketekunan dapat mengantarkan seseorang meraih kesuksesan dan menjadi legenda.