Bulog Lampaui Target Penyerapan Gabah: 800 Ribu Ton Terserap di Tengah Panen Raya
Bulog Catatkan Rekor Penyerapan Gabah Tertinggi dalam Satu Dekade Terakhir
Perum Bulog berhasil mencatatkan kinerja gemilang dalam penyerapan gabah petani selama musim panen raya tahun ini. Hingga pertengahan April 2025, Bulog telah menyerap sebanyak 800 ribu ton gabah setara beras dari 14 provinsi sentra padi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Capaian ini menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, menandakan keberhasilan strategi dan upaya intensif yang dilakukan oleh Bulog.
"Pencapaian ini bukan hanya sekadar angka, tetapi juga cerminan komitmen Bulog dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung program swasembada pangan yang menjadi prioritas pemerintah," ujar Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Bidang Pangan dan Pertanian, Prita Laura, dalam keterangan resminya. Pemerintah mengapresiasi langkah-langkah konkret Bulog dalam mengimplementasikan kebijakan pro-petani, sehingga dapat memutus rantai praktik yang merugikan petani.
Strategi Jemput Gabah dan Sinergi dengan TNI AD Berbuah Manis
Salah satu kunci keberhasilan Bulog adalah strategi "jemput gabah" yang dijalankan secara masif. Melalui program ini, Bulog aktif mendatangi langsung petani di berbagai daerah untuk membeli gabah mereka dengan harga yang sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yaitu Rp 6.500/kg. Selain itu, Bulog juga menjalin sinergi dengan TNI AD, khususnya Bintara Pembina Desa (Babinsa), untuk membantu memantau dan memfasilitasi proses penyerapan gabah di tingkat desa.
Keterlibatan Babinsa dinilai sangat efektif dalam memberikan informasi terkini mengenai titik-titik panen di wilayah masing-masing, sehingga Bulog dapat lebih cepat dan tepat sasaran dalam melakukan penyerapan. Kolaborasi ini juga membantu meminimalisir potensi praktik-praktik spekulatif yang dilakukan oleh tengkulak yang seringkali merugikan petani.
Petani Sambut Baik Kepastian Harga dan Keterlibatan Pemerintah
Para petani menyambut baik upaya Bulog dalam memberikan kepastian harga dan pasar bagi hasil panen mereka. Ketua Komunitas Petani Muda Keren (PMK), AA Gede Agung Wedhatama, mengungkapkan kegembiraannya atas komitmen Bulog dalam membeli gabah dengan HPP yang telah ditetapkan. "Kami sangat senang dengan kepastian pembelian HPP dari Bulog. Hal ini sangat membantu kesejahteraan petani yang selama ini seringkali dipermainkan oleh tengkulak," ujarnya.
Dampak Positif terhadap Perekonomian dan Ketahanan Pangan Nasional
Keberhasilan Bulog dalam menyerap gabah petani tidak hanya berdampak positif terhadap kesejahteraan petani, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian dan ketahanan pangan nasional. Peneliti Ahli Utama dan Profesor Riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erizal Jamal, menjelaskan bahwa kebijakan jaminan HPP yang diterapkan oleh pemerintah berperan sebagai katalis dalam meningkatkan konsumsi rumah tangga petani, sehingga turut mendorong roda perekonomian Indonesia di tengah kondisi geopolitik global yang dinamis.
Saat ini, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) telah mencapai lebih dari 2 juta ton. Dengan berlanjutnya musim panen raya, Bulog menargetkan dapat menyerap secara maksimal 2,1 juta ton gabah dari penggilingan padi dan 900 ribu ton dari petani langsung. Hal ini diharapkan dapat memperkuat stok CBP dan menjaga stabilitas harga beras di pasaran.
Target Penyerapan 3 Juta Ton di Tahun 2025
Bulog terus berupaya memaksimalkan penyerapan gabah dalam negeri guna mencapai target 3 juta ton pada tahun 2025. Berbagai strategi dan inovasi terus dikembangkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses penyerapan, serta memastikan bahwa petani mendapatkan harga yang layak dan pasar yang pasti bagi hasil panen mereka. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, Bulog, TNI AD, dan seluruh elemen masyarakat, target ini diharapkan dapat tercapai dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi sektor pertanian dan ketahanan pangan Indonesia.
Daftar Upaya Penyerapan Gabah yang Dilakukan Perum Bulog:
- Program Jemput Gabah
- Kerjasama dengan TNI AD (Babinsa)
- Pembelian Gabah Sesuai HPP (Harga Pembelian Pemerintah)
- Memastikan Kualitas Gabah Sesuai Standar
- Memperluas Jaringan Penyerapan di Tingkat Desa