Legenda Musik Indonesia, Titiek Puspa, Berpulang di Usia 87 Tahun Akibat Pendarahan Otak: Waspadai Gejala dan Komplikasinya
Indonesia Berduka: Titiek Puspa Meninggal Dunia Akibat Pendarahan Otak
Kabar duka menyelimuti dunia hiburan Indonesia. Penyanyi dan pencipta lagu legendaris, Titiek Puspa, menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Medistra pada Kamis, 19 April 2025, pukul 16.25 WIB. Beliau wafat di usia 87 tahun setelah mengalami pendarahan otak.
Menurut keterangan dari manajer Titiek Puspa, kondisi kesehatan beliau sempat baik-baik saja beberapa hari sebelum kejadian. Namun, pada Rabu, 24 Maret 2025, Titiek Puspa dilarikan ke rumah sakit dan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya pendarahan di otak bagian kiri.
Kepergian Titiek Puspa meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan seluruh penggemarnya di Tanah Air. Karya-karyanya akan selalu dikenang dan menjadi bagian dari sejarah musik Indonesia.
Mengenal Lebih Dekat Pendarahan Otak (Intracranial Hemorrhage)
Pendarahan otak, atau dalam istilah medis disebut intracranial hemorrhage, merupakan kondisi serius yang dapat mengancam jiwa. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan pendarahan di dalam tengkorak. Pendarahan ini dapat menekan jaringan otak dan menghambat aliran darah yang membawa oksigen ke otak.
Sebagai informasi, pendarahan otak termasuk dalam kategori stroke. Sel-sel otak sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen. Jika tidak mendapatkan oksigen yang cukup dalam waktu 3-4 menit saja, sel-sel otak dapat mengalami kerusakan permanen.
Gejala Pendarahan Otak yang Perlu Diwaspadai
Gejala pendarahan otak dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan pendarahan. Namun, gejala yang paling umum adalah sakit kepala hebat yang datang secara tiba-tiba. Selain itu, beberapa gejala lain yang perlu diwaspadai antara lain:
- Kelemahan atau kelumpuhan pada wajah, lengan, atau kaki, terutama pada salah satu sisi tubuh.
- Kesemutan atau mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki.
- Mual dan muntah.
- Kebingungan.
- Pusing.
- Gangguan bicara (bicara pelo atau tidak jelas).
- Kurang tenaga dan mengantuk.
Penting untuk segera mencari pertolongan medis jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala-gejala tersebut. Semakin cepat penanganan dilakukan, semakin besar peluang untuk meminimalkan kerusakan otak dan meningkatkan kemungkinan pemulihan.
Komplikasi Pendarahan Otak
Jika pendarahan otak tidak segera ditangani, dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan berbagai komplikasi. Jenis komplikasi yang muncul tergantung pada area otak yang terkena pendarahan. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat stroke pada sisi kiri otak meliputi:
- Kelemahan atau kelumpuhan pada sisi kanan tubuh dan kehilangan sensasi indra.
- Gangguan bicara dan pemahaman bahasa (afasia).
- Gangguan penglihatan, termasuk hilangnya bidang penglihatan kanan di kedua mata.
- Gangguan penghitungan, pengorganisasian, penalaran, atau analisis.
- Perubahan perilaku, seperti bersikap hati-hati dan ragu-ragu.
- Depresi.
- Gangguan dalam membaca, menulis, dan mempelajari informasi baru.
- Gangguan memori atau hilang ingatan.
Kondisi yang dialami Titiek Puspa menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga kesehatan dan mewaspadai gejala-gejala pendarahan otak. Semoga almarhumah Titiek Puspa mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.