UE Tunda Tarif Balasan Terhadap AS, Pilih Jalur Diplomasi dengan Ancaman Retaliasi Tetap Menggantung
Uni Eropa Tahan Diri dari Perang Tarif dengan AS, Utamakan Perundingan
Brussels, Belgia – Uni Eropa (UE) mengambil langkah hati-hati dengan menunda penerapan tarif balasan terhadap Amerika Serikat (AS). Keputusan ini menyusul kebijakan penundaan serupa dari Presiden AS, Donald Trump, yang memberikan waktu 90 hari untuk negosiasi lebih lanjut terkait tarif impor yang kontroversial.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menegaskan bahwa UE memilih untuk mengedepankan perundingan dengan Washington. Namun, ia juga mengirimkan sinyal yang jelas bahwa kesabaran UE ada batasnya. "Jika negosiasi tidak membuahkan hasil yang memuaskan, kami tidak akan ragu untuk memberlakukan tindakan balasan yang sesuai," ujarnya, seperti dikutip dari CNBC.
Von der Leyen menekankan bahwa UE siap untuk menerapkan tarif balasan secara berkelanjutan jika diperlukan. Saat ini, ia menilai bahwa masih ada ruang bagi AS untuk menghindari eskalasi konflik dagang yang lebih jauh.
"Kami ingin memberikan kesempatan yang tulus untuk bernegosiasi dan mencapai solusi yang adil," jelasnya.
Keputusan UE ini mencerminkan dilema yang dihadapi oleh banyak negara sekutu AS. Sebagai mitra dagang utama, UE terkena dampak langsung dari kebijakan tarif impor AS. Pada tanggal 2 April lalu, Washington mengumumkan pengenaan tarif sebesar 20% terhadap produk-produk UE sebagai bagian dari tindakan timbal balik terhadap mitra dagang lainnya. Penundaan yang diumumkan pada hari Rabu (9/4/2025) mengembalikan tarif ke tingkat dasar 10% untuk sementara waktu, memberikan sedikit ruang bernapas bagi para pelaku bisnis di kedua sisi Atlantik.
Langkah UE ini merupakan upaya untuk meredakan ketegangan dan mencari penyelesaian yang saling menguntungkan. Namun, ancaman tarif balasan tetap menjadi opsi yang sangat nyata jika perundingan gagal. Masa depan hubungan dagang antara UE dan AS masih bergantung pada hasil perundingan dalam 90 hari ke depan. Dunia usaha di kedua belah pihak akan terus memantau perkembangan ini dengan seksama, berharap agar kedua kekuatan ekonomi ini dapat menemukan titik temu dan menghindari perang tarif yang merugikan.
Poin-poin Utama:
- UE menunda penerapan tarif balasan terhadap AS setelah penundaan serupa dari Washington.
- Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menekankan pentingnya negosiasi.
- UE siap untuk menerapkan tarif balasan secara berkelanjutan jika perundingan gagal.
- Tarif AS terhadap UE saat ini berada pada tingkat 10% setelah penundaan terbaru.
- Masa depan hubungan dagang UE-AS bergantung pada hasil perundingan dalam 90 hari ke depan.