Tim SAR Hentikan Pencarian Remaja yang Hilang di Pantai Parangtritis: Keluarga Berharap Ada Keajaiban
Pencarian Remaja Hilang di Parangtritis Dihentikan Setelah Tujuh Hari, Keluarga Berharap Keajaiban
BANTUL, D.I. Yogyakarta – Operasi pencarian intensif selama tujuh hari terhadap AJP (18), seorang remaja asal Semarang yang hilang terseret arus di Pantai Parangtritis, Bantul, telah resmi dihentikan oleh Tim SAR Gabungan pada hari Kamis, 10 April 2025. Keputusan pahit ini diambil setelah berbagai upaya pencarian, termasuk penyisiran area yang luas dan penggunaan berbagai metode, tidak membuahkan hasil.
"Kami telah berupaya semaksimal mungkin sejak hari pertama kejadian, Jumat, 4 April 2025," ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Yogyakarta, Kamal Riswandi. "Area pencarian telah diperluas, metode pencarian telah dimodifikasi, dan informasi mengenai korban telah disebarluaskan hingga ke wilayah pesisir Cilacap, Jawa Tengah, dengan melibatkan para nelayan setempat."
Kamal Riswandi juga menyampaikan bahwa selama operasi pencarian, tim gabungan melibatkan antara 50 hingga 100 personel setiap harinya, terdiri dari berbagai unsur, termasuk Basarnas, SAR DIY, TNI/Polri, relawan, dan potensi SAR lainnya.
Penghentian operasi SAR ini didasarkan pada Undang-Undang No. 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (SAR), yang mengatur bahwa operasi pencarian dilaksanakan selama tujuh hari. Jika dalam periode tersebut korban tidak ditemukan, operasi dapat dihentikan secara resmi.
"Setelah berkoordinasi dengan seluruh unsur potensi SAR, kami sepakat untuk menghentikan operasi SAR secara resmi. Meskipun demikian, kami akan tetap berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk nelayan dan masyarakat sekitar, dan akan segera menindaklanjuti apabila ada tanda-tanda keberadaan korban di kemudian hari," imbuh Kamal.
Kronologi Kejadian dan Imbauan Keselamatan
Peristiwa nahas ini terjadi pada Jumat, 4 April 2025, sekitar pukul 10.00 WIB. AJP bersama dua rekannya, AA (19) dan AJ (22), bermain air di Pantai Parangtritis. Ketiganya bermain terlalu jauh ke tengah, di area yang dikenal memiliki arus kuat atau rip current.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi III Parangtritis, Muhammad Arif Nugraha, menjelaskan bahwa awalnya AA terseret ombak. AJ dan AJP berusaha menolong AA, namun mereka tidak menggunakan pelampung atau alat keselamatan lainnya.
AA berhasil diselamatkan, begitu pula AJ. Sayangnya, AJP hilang terseret arus dan belum ditemukan hingga operasi pencarian dihentikan.
Pihak Basarnas kembali mengimbau kepada seluruh wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan agar selalu berhati-hati dan tidak bermain air terlalu jauh ke tengah. Wisatawan juga diimbau untuk mematuhi rambu-rambu peringatan dan arahan dari petugas SAR yang berjaga.
Harapan Keluarga dan Masyarakat
Meski operasi pencarian resmi dihentikan, keluarga AJP dan masyarakat sekitar masih menyimpan harapan adanya keajaiban. Mereka berharap agar AJP dapat segera ditemukan, meskipun dalam kondisi apapun.
"Kami memahami keputusan Tim SAR, tetapi kami tetap berharap ada keajaiban," ujar salah seorang anggota keluarga AJP dengan nada sedih. "Kami akan terus berdoa dan berharap agar AJP bisa segera ditemukan."
Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya keselamatan saat berada di pantai. Diharapkan para wisatawan dapat lebih berhati-hati dan selalu mengutamakan keselamatan diri dan orang lain.
Daftar Korban:
- AJP (18) - Hilang
- AA (19) - Selamat
- AJ (22) - Selamat
Pesan Keselamatan:
- Jangan berenang terlalu jauh dari pantai.
- Perhatikan rambu-rambu peringatan.
- Ikuti instruksi petugas penyelamat.
- Gunakan alat keselamatan seperti pelampung.
- Jangan panik jika terseret arus. Cobalah untuk berenang sejajar dengan pantai.