BKKBN Paparkan Sukses JKN Indonesia di Forum PBB: Hampir Seluruh Penduduk Terproteksi Layanan Kesehatan

Indonesia Capai Kemajuan Signifikan dalam Jaminan Kesehatan Nasional

Di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, memaparkan pencapaian gemilang Indonesia dalam implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dalam forum Expert Panel III yang merupakan bagian dari Sidang Commission on Population and Development (CPD) ke-58, Isyana mengungkapkan bahwa JKN telah menjangkau 98,67% penduduk Indonesia.

"Cakupan JKN saat ini telah melampaui 98 persen penduduk dan pemerintah menargetkan cakupan sebesar 99 persen dalam empat tahun ke depan," ujar Isyana, menunjukan komitmen pemerintah dalam meningkatkan layanan kesehatan. Pencapaian ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, menegaskan efektivitas strategi yang dijalankan.

Prioritas Pemerintah: Cakupan Kesehatan Semesta untuk Seluruh Warga Negara

Isyana menekankan bahwa cakupan kesehatan semesta (Universal Health Coverage/UHC) bagi 283,8 juta penduduk Indonesia merupakan prioritas utama pemerintah. JKN bukan sekadar program akses layanan kesehatan, melainkan juga jaminan kualitas layanan tanpa membebani finansial masyarakat. Lebih lanjut, ia menjelaskan, JKN telah berhasil menurunkan pengeluaran langsung (out-of-pocket) masyarakat menjadi 27,5% dari total pengeluaran kesehatan. Hal ini membuktikan bahwa JKN efektif mengurangi beban ekonomi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.

Keberhasilan JKN juga tercermin dalam peningkatan pemanfaatan layanan kesehatan, terutama layanan kesehatan ibu. Lebih banyak perempuan kini mendapatkan akses ke kunjungan antenatal, layanan dari tenaga kesehatan terampil, dan persalinan di fasilitas kesehatan. Peningkatan ini berdampak positif pada kesehatan ibu dan anak, serta berkontribusi pada penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Tiga Pilar Keberhasilan JKN

Dalam forum tersebut, Isyana menguraikan tiga kunci utama keberhasilan sistem JKN di Indonesia:

  • Penataan Ulang Sistem Kesehatan: Investasi yang memadai dengan prioritas pada layanan kesehatan primer sebagai kebijakan nasional.
  • Kemitraan Lintas Sektor: Pendekatan pentahelix yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, akademisi, masyarakat sipil, dan media untuk mendorong inovasi dan solusi.
  • Kebijakan Berbasis Data: Pengumpulan data, riset, pemantauan, dan evaluasi yang ketat untuk memastikan intervensi sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat.

Ketiga pilar ini bekerja secara sinergis untuk menciptakan sistem kesehatan yang inklusif, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Penataan ulang sistem kesehatan memastikan ketersediaan layanan yang berkualitas, kemitraan lintas sektor mendorong inovasi dan efisiensi, serta kebijakan berbasis data memastikan intervensi yang tepat sasaran.

Dengan pencapaian yang signifikan dan strategi yang terencana, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan cakupan kesehatan semesta dan meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat.