BNI Perkuat Strategi Mitigasi Risiko di Tengah Volatilitas Rupiah

BNI Perkuat Strategi Mitigasi Risiko di Tengah Volatilitas Rupiah

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mengambil langkah proaktif dalam menghadapi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Bank BUMN ini menyatakan komitmennya untuk menjaga kinerja perusahaan tetap solid melalui penerapan strategi mitigasi risiko yang ketat, khususnya dalam penyaluran kredit berdenominasi valuta asing (valas).

Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menegaskan bahwa perseroan secara berkelanjutan menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang komprehensif. Langkah ini bertujuan untuk meminimalisir dampak negatif dari dinamika ekonomi global yang terus berubah.

"BNI secara berkala melakukan stress test terhadap berbagai kondisi makroekonomi, termasuk pergerakan nilai tukar, untuk memastikan kualitas aset tetap terjaga," ujar Okki dalam keterangan resminya.

Fokus pada Debitur dengan Natural Hedge

Menyadari potensi risiko yang timbul akibat volatilitas rupiah, BNI kini lebih selektif dalam menyalurkan kredit valas. Prioritas utama diberikan kepada debitur yang memiliki natural hedge dalam model bisnisnya. Natural hedge merujuk pada kemampuan debitur untuk menghasilkan pendapatan dalam mata uang asing, sehingga dapat mengurangi risiko kerugian akibat fluktuasi nilai tukar.

Likuiditas Valas yang Memadai

Okki juga memberikan penegasan mengenai kondisi likuiditas valas BNI. Ia menyatakan bahwa likuiditas dalam dolar AS berada pada level yang sangat memadai dan jauh di atas ambang batas yang ditetapkan oleh regulator.

"BNI senantiasa menjaga kecukupan likuiditas di atas rasio yang dipersyaratkan oleh regulator," tegasnya.

Saat ini, rasio Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) valas BNI masing-masing tercatat sebesar 151,72 persen dan 135,13 persen. Angka ini menunjukkan posisi likuiditas yang sangat kuat, jauh melampaui batas minimum yang ditetapkan oleh otoritas pengawas.

Pengelolaan LDR yang Terukur

Loan to Deposit Ratio (LDR) BNI juga tetap terjaga dalam koridor yang ditetapkan oleh perseroan. Selain itu, BNI memiliki cadangan alat likuid dalam bentuk dolar AS yang mencukupi, bahkan dijaga pada level yang lebih tinggi dari risk appetite internal bank.

Optimisme dalam Menghadapi Tantangan

Dengan strategi pengelolaan risiko yang disiplin dan posisi likuiditas yang solid, BNI optimis dapat menjaga stabilitas kinerja perusahaan dan terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Keyakinan ini didasarkan pada kemampuan BNI dalam menghadapi potensi tekanan likuiditas yang mungkin timbul akibat dinamika nilai tukar global.

Okki menambahkan, "Hal ini mencerminkan kesiapan BNI dalam menghadapi potensi tekanan likuiditas yang mungkin timbul akibat dinamika nilai tukar global."

Strategi Mitigasi Risiko BNI:

Berikut adalah poin penting strategi mitigasi risiko BNI:

  • Penerapan Manajemen Risiko yang Ketat: Melakukan stress test secara berkala terhadap kondisi makroekonomi.
  • Selektivitas Kredit Valas: Prioritas pada debitur dengan natural hedge.
  • Menjaga Likuiditas Valas: Memastikan rasio LCR dan NSFR di atas ketentuan regulator.
  • Pengelolaan LDR yang Terukur: Menjaga LDR dalam koridor yang ditetapkan.
  • Cadangan Likuiditas yang Cukup: Mempertahankan cadangan alat likuid dalam dolar AS di atas risk appetite internal.

Dengan langkah-langkah proaktif ini, BNI menunjukkan komitmennya untuk menjaga stabilitas kinerja di tengah gejolak pasar global dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.