Kenangan Titiek Puspa: Persahabatan Abadi dengan Jakob Oetama, Inspirasi di Balik Layar Kompas
Kepergian Sang Maestro dan Kilas Balik Persahabatan
Industri musik Indonesia berduka atas kepergian Sudarwati, atau yang lebih dikenal sebagai Titiek Puspa, pada usia 87 tahun. Penyanyi legendaris ini menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, meninggalkan kenangan mendalam bagi para penggemar dan kolega. Di antara banyak kisah yang mewarnai perjalanan hidupnya, persahabatannya dengan Jakob Oetama, pendiri Kompas, menjadi salah satu yang paling berkesan.
Pada 15 September 2020, Titiek Puspa mengenang sosok Jakob Oetama yang telah berpulang beberapa hari sebelumnya. Ungkapan duka dan kekaguman terpancar dari setiap kalimat yang diucapkannya. Bagi Titiek Puspa, Jakob Oetama bukan hanya seorang tokoh pers terkemuka, tetapi juga seorang sahabat yang menginspirasi.
Pertemuan Tak Terduga dan Kolaborasi Kreatif
Titiek Puspa menceritakan bagaimana ia pertama kali mengenal Jakob Oetama melalui rubrik "Pojok Kompas" yang selalu dinantikannya sejak era 70-an. Baginya, tulisan-tulisan di rubrik tersebut menjadi sumber informasi, pengetahuan, bahkan hiburan. Ia menemukan nilai-nilai kemanusiaan, cinta kasih, dan kejujuran dalam setiap artikel yang disajikan.
Takdir kemudian mempertemukan mereka secara langsung pada tahun 1993. Pertemuan itu menjadi awal dari persahabatan yang erat. Jakob Oetama mengajak Titiek Puspa untuk terlibat dalam konser perayaan ulang tahun Kompas ke-28. Meski awalnya merasa grogi dan ragu, Titiek Puspa menerima tantangan tersebut dengan semangat baja. Konser itu pun sukses digelar di Jakarta.
Jakob Oetama di Mata Titiek Puspa: Jurnalis Sejati
Bagi Titiek Puspa, Jakob Oetama adalah seorang jurnalis hebat yang mengabdikan seluruh jiwa dan raganya melalui tulisan. Ia melihat Jakob Oetama sebagai sosok yang istimewa, yang mampu menyampaikan informasi dengan lugas, mendalam, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
"Kini sahabatku telah pergi, seorang putra bangsa jurnalis yang istimewa, hebat bukan main, yang telah mengabdikan jiwa raganya melalui tulisan dan perbuatan yang sangat mulia," ujar Titiek Puspa dengan nada haru.
Perjalanan Karier Titiek Puspa: Dari Semarang hingga Layar Lebar
Sebelum dikenal sebagai sahabat Jakob Oetama, Titiek Puspa telah menorehkan prestasi gemilang di dunia hiburan. Ia memulai kariernya sebagai penyanyi pada tahun 1952 di Semarang. Bakatnya yang memukau membawanya mengikuti berbagai kontes menyanyi dan berhasil menarik perhatian publik.
Pada awal kariernya, Titiek Puspa merilis piringan hitam perdananya dengan label GEMBIRA. Album tersebut berisi sejumlah lagu populer, seperti "Di Sudut Bibirmu" dan "Esok Malam Kau Kulejang". Namanya semakin melambung berkat lagu-lagu ciptaannya, seperti "Apanya Dong" dan "Kupu-Kupu Malam".
Selain bernyanyi dan menciptakan lagu, Titiek Puspa juga melebarkan sayapnya ke dunia seni peran. Ia memulai debut aktingnya melalui film "Minah Gadis Dusun" pada tahun 1966, diikuti dengan film "Di Balik Tjahaja Gemerlapan".
Kepergian Titiek Puspa meninggalkan duka mendalam bagi dunia hiburan Indonesia. Namun, karya-karyanya akan terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus. Persahabatannya dengan Jakob Oetama menjadi bukti bahwa hubungan antarmanusia dapat terjalin lintas profesi dan menghasilkan kolaborasi yang luar biasa.