Kendala Cuaca Hentikan Sementara Evakuasi Jenazah Penambang Emas Korban KKB di Yahukimo

Evakuasi Penambang Emas di Yahukimo Tertunda Akibat Cuaca Buruk

JAYAPURA, Papua - Operasi evakuasi jenazah para penambang emas yang menjadi korban serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah pertambangan 22 dan Muara Kum, Sungai Silet, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, terpaksa dihentikan sementara pada hari Kamis (10/4/2025). Keputusan ini diambil karena kondisi cuaca buruk dan semakin gelapnya hari, yang membuat proses evakuasi menjadi sangat berisiko.

Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Satuan Tugas Damai Cartenz, menyatakan bahwa evakuasi akan dilanjutkan pada hari Jumat (11/4/2025). "Medan yang berat dan cuaca yang tidak mendukung memaksa kami untuk menunda proses evakuasi. Kami akan melanjutkannya besok," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima oleh media.

Tim evakuasi, yang terdiri dari personel Satgas Damai Cartenz dan Satgas TNI, sebelumnya telah berhasil mengevakuasi dua jenazah penambang emas ke Kabupaten Yahukimo pada hari yang sama. Proses evakuasi ini dilakukan dengan menggunakan helikopter milik Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo, Kasatgas Hubungan Masyarakat Operasi Damai Cartenz, menjelaskan bahwa evakuasi dua jenazah telah selesai dan tiba di Dekai, Kabupaten Yahukimo, sekitar pukul 15.45 WIT. Ia menambahkan bahwa evakuasi berjalan aman tanpa kendala berarti.

Tantangan Medan dan Cuaca

Proses evakuasi di lokasi pertambangan Yahukimo sangat menantang karena beberapa faktor:

  • Medan yang berat: Lokasi pertambangan berada di daerah pegunungan yang terjal dan sulit dijangkau.
  • Cuaca yang tidak bersahabat: Kondisi cuaca di Papua Pegunungan seringkali berubah-ubah dengan cepat, dengan curah hujan tinggi dan kabut tebal yang dapat menghambat penerbangan helikopter.
  • Ancaman KKB: Keberadaan KKB di sekitar lokasi pertambangan menjadi ancaman keamanan bagi tim evakuasi.

Satgas Damai Cartenz menegaskan bahwa proses evakuasi akan dilakukan dengan sangat hati-hati untuk memastikan keselamatan tim dan keberhasilan pengangkatan jenazah korban. Mereka berharap cuaca akan membaik pada hari Jumat sehingga proses evakuasi dapat berjalan lancar.

Upaya Pemerintah

Pemerintah daerah dan aparat keamanan terus berkoordinasi untuk mengatasi situasi ini dan memberikan dukungan kepada keluarga korban. Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan keamanan di wilayah pertambangan Yahukimo guna mencegah kejadian serupa di masa depan.

Diharapkan dengan upaya bersama, situasi di Yahukimo dapat segera kondusif dan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan aman dan tenang.