UWRF 2025: Eksplorasi Keselarasan Manusia dan Alam Semesta
UWRF 2025: Eksplorasi Keselarasan Manusia dan Alam Semesta
Festival Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) kembali hadir pada tanggal 29 Oktober 2025, menandai penyelenggaraan ke-22 festival sastra bergengsi ini. Tahun ini, UWRF mengangkat tema yang sarat makna filosofis: "Aham Brahmasmi - I am the Universe." Tema yang diangkat berasal dari ajaran Hindu Kuno dalam Brihadaranyaka Upanishad, menekankan kesatuan integral antara manusia dan alam semesta, sebuah konsep yang relevan dalam konteks tantangan global saat ini.
Janet DeNeefe, pendiri dan direktur UWRF, menjelaskan bahwa pengumuman tema delapan bulan sebelum penyelenggaraan festival ini bertujuan untuk memberikan waktu yang cukup bagi para penulis, pembaca, dan penyelenggara untuk merenungkan tema tersebut. "Tema 'Aham Brahmasmi' mengajak kita untuk mengeksplorasi hubungan mendalam antara keberadaan individual dengan kosmos yang lebih luas," ujar DeNeefe dalam keterangan pers. "Pertanyaan mendasar yang diajukan adalah bagaimana kebijaksanaan dan inovasi dapat berjalan selaras untuk mencapai kesejahteraan bersama, atau apakah kita justru menuju era ketidakseimbangan yang mengancam keberlanjutan?" Pertanyaan ini menjadi pemantik diskusi dan refleksi yang akan mewarnai berbagai sesi dan acara dalam UWRF 2025.
Visual utama festival tahun ini dirancang oleh desainer grafis berbakat, Aldilla Laras. Karya Aldilla berupa kolase makhluk mitologi Bali Kuno yang unik dan artistik, menciptakan sebuah representasi visual yang memikat dari tema 'Aham Brahmasmi'. Latar belakang ungu tua menambah kesan mistis dan mendalam pada karya seni tersebut. Kolase ini juga diintegrasikan dengan aksara Sansekerta yang ditulis pada lontar, hasil kurasi bersama Carma Mira, seorang penulis Bali dari Program Studi Jawa Kuno, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana. Aldilla menjelaskan proses kreatifnya, "Saya berharap karya ini akan mendorong interaksi yang reflektif dari para pengunjung. Mereka dapat secara perlahan mengkaji bentuk lontar, menguraikan tulisan Sansekerta, dan akhirnya memahami makna mendalam dari tema festival ini."
Selain tema dan visual yang memukau, UWRF 2025 juga menyediakan program unggulan Peluncuran Buku. Program ini terbuka bagi penulis di Indonesia dan sekitarnya, memberikan kesempatan berharga bagi mereka untuk meluncurkan karya terbaru mereka di hadapan publik dan mendapatkan dukungan promosi yang komprehensif sebelum acara. Program ini diharapkan dapat mendorong perkembangan sastra Indonesia dan memberikan wadah bagi para penulis untuk berbagi karya dan berinteraksi dengan pembaca.
UWRF 2025 menjanjikan pengalaman yang kaya dan mendalam, memadukan sastra, seni, dan filsafat untuk mengajak para peserta merenungkan posisi manusia dalam alam semesta dan bagaimana kita dapat menciptakan masa depan yang berkelanjutan. Dengan tema yang provokatif dan program-program yang menarik, UWRF 2025 siap menjadi pusat diskusi dan pertukaran ide yang inspiratif.