Sensasi di Balik Layar Mukbang: Vlogger Makanan Terkenal 'Langweixian' Terungkap Sebagai Pria

Identitas Asli Langweixian Terungkap: Kisah di Balik Vlogger Mukbang yang Menggemparkan

Dunia maya dihebohkan dengan pengakuan dari seorang food vlogger ternama, Langweixian, yang selama ini dikenal dengan konten mukbangnya yang fantastis. Sosok yang kerap memamerkan kemampuan makannya yang luar biasa di depan jutaan pengikutnya ini, ternyata menyimpan sebuah rahasia besar: ia adalah seorang pria yang menyamar sebagai wanita.

Li Hangze, nama asli di balik persona Langweixian, telah berhasil mengelabui lebih dari 30 juta pengikut di berbagai platform media sosial. Selama bertahun-tahun, ia membangun citra seorang wanita yang mampu melahap makanan dalam jumlah yang tak masuk akal, membuat banyak orang terheran-heran dan terinspirasi (atau mungkin iri?). Pengungkapan identitas aslinya ini tentu saja menjadi pukulan telak bagi para penggemarnya dan menambah daftar panjang kontroversi yang menyelimuti karirnya sebagai vlogger.

Perjalanan Konten Kreator yang Penuh Lika-Liku

Li Hangze memulai perjalanannya sebagai konten kreator makanan pada tahun 2018. Melalui video-video pendek yang diunggahnya, ia dengan cepat menarik perhatian publik berkat kemampuan makannya yang spektakuler. Namun, di balik popularitasnya, muncul kecurigaan dari beberapa pihak yang meragukan identitas gendernya. Suara berat yang kerap terdengar dalam video-videonya menjadi salah satu pemicu keraguan tersebut.

Langweixian selalu tampil dengan gaya feminin, lengkap dengan cara berbicara dan gestur yang menyerupai wanita. Namun, hal itu tidak cukup untuk menghilangkan kecurigaan yang terus berkembang di kalangan netizen.

Pada tahun 2022, Langweixian sempat menghilang dari dunia maya karena terlibat masalah hukum dengan multichannel network (MCN) yang menaunginya. Selama masa vakum tersebut, Li Hangze memutuskan untuk membuat akun baru dan mengungkapkan jati dirinya yang sebenarnya. Pengakuan ini tidak hanya mengungkap bahwa ia adalah seorang pria, tetapi juga bahwa ia pernah menikah dan memiliki seorang putra.

Alasan di Balik Penyamaran

Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Li Hangze menjelaskan bahwa keputusannya untuk meniru kepribadian wanita bukan hanya semata-mata untuk konten. Ia mengaku ingin memenuhi peran ganda sebagai ibu dan ayah bagi putranya, seorang remaja laki-laki yang telah ia besarkan sendiri sejak perceraiannya. Li Hangze merasa kasihan karena putranya tidak memiliki sosok ibu yang menjemputnya dari sekolah, seperti teman-temannya.

Dalam curhatannya, Li juga mengungkapkan bahwa ia mulai berpakaian seperti wanita tanpa alasan yang jelas. Untuk memperkuat penyamarannya, ia bahkan rela menjalani berbagai operasi kosmetik untuk menonjolkan sisi femininnya.

Kisah Langweixian ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang kompleksitas identitas, peran gender, dan tekanan sosial yang seringkali menghantui individu di era digital ini. Di balik gemerlap dunia vlogging, terdapat kisah-kisah pribadi yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan.

Dampak dan Reaksi Publik

Pengungkapan identitas asli Langweixian tentu saja menimbulkan berbagai reaksi dari publik. Sebagian merasa tertipu dan kecewa karena telah mendukung sosok yang ternyata tidak seperti yang mereka kira. Namun, ada juga yang memberikan dukungan dan simpati atas alasan yang mendasari penyamarannya.

Kontroversi ini juga memicu perdebatan tentang etika dalam pembuatan konten dan pentingnya transparansi di media sosial. Apakah seorang content creator memiliki kewajiban untuk mengungkapkan identitas aslinya kepada publik? Sejauh mana batasan antara persona dan realitas dalam dunia maya?

Kisah Langweixian ini akan terus menjadi perbincangan hangat dan menjadi studi kasus menarik tentang dinamika identitas, popularitas, dan ekspektasi di era digital.