Sentimen Pasar Terguncang: Wall Street Terperosok Akibat Ketidakpastian Tarif Trump, Dow Jones Ambles Lebih dari 1.000 Poin
Pasar saham Amerika Serikat mengalami gejolak signifikan pada perdagangan hari Kamis, mengakhiri sesi dengan penurunan tajam yang menghapus sebagian besar keuntungan yang diraih dalam reli beberapa hari terakhir. Sentimen investor terpukul oleh pengumuman Presiden Donald Trump mengenai penundaan tarif impor tertentu selama 90 hari, yang memicu kekhawatiran tentang ketidakpastian kebijakan perdagangan dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi.
Penurunan Indeks Utama
- Dow Jones Industrial Average: Indeks acuan ini anjlok sebesar 1.014,79 poin, atau 2,5 persen, dan ditutup pada level 39.593,66. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran luas di antara investor terhadap prospek ekonomi dan potensi dampak negatif dari kebijakan perdagangan yang tidak pasti.
- Sektor Teknologi Tertekan: Saham-saham teknologi besar mengalami tekanan jual yang signifikan. Nvidia, raksasa semikonduktor, mencatat penurunan hampir 6 persen, sementara Meta Platforms, perusahaan induk Facebook, merosot hampir 7 persen. Penurunan ini mengindikasikan bahwa investor khawatir tentang valuasi tinggi di sektor teknologi dan potensi risiko yang terkait dengan regulasi yang lebih ketat.
Dampak Kebijakan Tarif
Penundaan tarif yang diumumkan oleh Presiden Trump melibatkan bea masuk baru sebesar 125 persen atas barang-barang tertentu, di atas tarif 20 persen yang sudah berlaku sebagai respons terhadap krisis fentanil. Meskipun Trump mengisyaratkan kemungkinan perpanjangan jeda tarif, ketidakpastian yang menyelimuti kebijakan perdagangan tetap menjadi sumber utama kekhawatiran bagi pelaku pasar.
Koreksi Setelah Reli Signifikan
Pergerakan pasar pada hari Kamis mengoreksi sebagian keuntungan dari lonjakan bersejarah yang terjadi pada hari Rabu. Pada hari Rabu, indeks S&P 500 melonjak lebih dari 9 persen, mencatat kenaikan satu hari terbesar ketiga sejak Perang Dunia II. Indeks Dow juga mengalami kenaikan persentase terbesar sejak Maret 2020, sementara indeks Nasdaq mencetak kenaikan satu hari terbesar sejak Januari 2001 dan hari terbaik kedua yang pernah tercatat. Reli ini didorong oleh harapan bahwa Federal Reserve akan memperlambat laju kenaikan suku bunga, serta oleh laporan pendapatan perusahaan yang lebih baik dari perkiraan.
Analisis Pasar
Penurunan tajam di Wall Street menyoroti betapa sensitifnya pasar terhadap perubahan kebijakan dan sentimen ekonomi. Ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan, khususnya terkait tarif impor, terus menjadi faktor utama yang memengaruhi kepercayaan investor. Selain itu, kekhawatiran tentang inflasi, suku bunga yang lebih tinggi, dan potensi resesi global juga berkontribusi pada volatilitas pasar.
Para analis pasar memperkirakan bahwa volatilitas akan tetap tinggi dalam beberapa minggu mendatang, karena investor terus mencerna data ekonomi baru dan mengevaluasi implikasi dari kebijakan pemerintah. Investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan mempertimbangkan diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko.