Giring Ganesha Kenang Titiek Puspa: Maestro dengan Energi Positif dan Cinta Tanah Air Membara
Kepergian penyanyi legendaris Titiek Puspa meninggalkan duka mendalam bagi dunia seni Indonesia. Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud) Giring Ganesha turut hadir melayat ke rumah duka di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, pada Jumat (11/4/2025), untuk menyampaikan belasungkawa dan mengenang sosok sang maestro.
Giring tiba di rumah duka sekitar pukul 08.07 WIB, mengenakan kemeja putih, celana hitam, dan peci hitam. Usai melayat, ia menyampaikan rasa dukanya dan mengungkapkan kekagumannya terhadap Titiek Puspa.
"Saya mengucapkan dukacita yang mendalam. Eyang Titiek adalah seorang maestro yang luar biasa. Saya beruntung pernah beberapa kali bekerja sama dengan beliau. Satu hal yang selalu saya ingat adalah energi positif dan kecintaan beliau pada Indonesia yang begitu besar," ujar Giring.
Lebih lanjut, Giring mengenang Titiek Puspa sebagai sosok yang tak pernah lelah berkarya dan selalu menginspirasi para seniman muda di Tanah Air. Semangatnya untuk terus berkarya dan memberikan manfaat bagi orang lain menjadi teladan bagi generasi penerus.
"Beliau tidak pernah mau berhenti berkarya. Eyang Titiek selalu merasa bahwa setiap detik hidupnya harus berguna bagi sesama. Semangat inilah yang membuat beliau begitu istimewa," imbuhnya.
Selain itu, Giring juga menggambarkan Titiek Puspa sebagai sosok yang humoris dan selalu mengayomi teman-teman seniman lainnya. Keramahan dan kehangatan hatinya membuat semua orang merasa nyaman berada di dekatnya.
"Eyang itu selalu ramah kepada semua orang. Beliau selalu bercanda dan membuat suasana menjadi lebih ceria. Sikap inilah yang sangat menginspirasi kita semua," kata Giring.
Titiek Puspa menghembuskan napas terakhirnya pada usia 87 tahun di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, Kamis (10/4/2025) sore. Sebelumnya, beliau sempat menjalani operasi akibat pendarahan otak di sisi kiri kepala. Kabar duka ini disampaikan oleh manajer pribadinya, Mia, yang mengonfirmasi kepergian sang legenda kepada awak media.
Sebelumnya, putri sulung Titiek Puspa, Petty Tunjungsari Murdago, menjelaskan bahwa ibundanya telah menjalani perawatan intensif di RS Medistra. Kondisi kesehatan Titiek Puspa menurun seiring dengan bertambahnya usia, dan tim dokter telah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan perawatan terbaik.
Kepergian Titiek Puspa meninggalkan warisan karya seni yang tak ternilai harganya. Lagu-lagunya, seperti "Kupu-Kupu Malam", "Apanya Dong", dan "Bing", akan terus dikenang dan dinyanyikan oleh generasi ke generasi. Dedikasinya terhadap dunia seni dan kecintaannya terhadap Indonesia akan selalu menjadi inspirasi bagi kita semua.
Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat disimpulkan dari berita ini:
- Wamenbud Giring Ganesha melayat ke rumah duka Titiek Puspa.
- Giring mengenang Titiek Puspa sebagai maestro dengan energi positif dan cinta Tanah Air yang besar.
- Titiek Puspa menginspirasi seniman muda untuk terus berkarya.
- Titiek Puspa meninggal dunia pada usia 87 tahun.
- Titiek Puspa meninggalkan warisan karya seni yang tak ternilai harganya.
Semoga amal ibadah Titiek Puspa diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.