Sutradara Christopher Landon Mengundurkan Diri dari Scream VII Akibat Ancaman Pembunuhan Pasca Kontroversi Pemecatan Melissa Barrera

Christopher Landon Hengkang dari Scream VII Usai Mendapat Ancaman Mengerikan

Sutradara Christopher Landon, yang sebelumnya ditunjuk untuk mengarahkan film Scream VII, secara terbuka mengungkapkan alasan di balik pengunduran dirinya dari proyek tersebut. Keputusan pahit ini diambil setelah ia dan keluarganya menerima ancaman pembunuhan yang mengerikan, menyusul kontroversi pemecatan aktris Melissa Barrera dari film tersebut.

Drama ini bermula ketika Melissa Barrera, pemeran karakter Sam Carpenter dalam film Scream generasi baru, menyampaikan pandangannya mengenai konflik Israel-Palestina di media sosial pada akhir tahun 2023. Unggahan tersebut memicu reaksi keras dari berbagai pihak, khususnya pendukung Israel, yang menuduh Barrera menyebarkan ujaran kebencian. Spyglass Entertainment, perusahaan produksi yang memegang hak waralaba Scream, kemudian mengambil tindakan tegas dengan memecat Barrera dari proyek Scream VII.

Keputusan Spyglass ini sontak memicu gelombang protes dan kecaman, baik dari kalangan penggemar maupun tokoh industri perfilman. Banyak yang menilai pemecatan tersebut sebagai tindakan yang tidak adil dan bentuk pembungkaman terhadap kebebasan berpendapat. Christopher Landon, yang saat itu masih terikat kontrak untuk menyutradarai Scream VII, turut merasakan dampak dari kontroversi ini. Ia menjadi sasaran amarah dan ancaman dari pihak-pihak yang pro maupun kontra terhadap pemecatan Barrera.

"Orang-orang mengancam akan membunuhku dan keluargaku, bahkan sampai melibatkan FBI juga. Aku dapat pesan berbunyi,'Aku akan mencari anakmu dan aku akan membunuhnya karena kau mendukung para pembunuh anak-anak,'" ungkap Landon, seperti dikutip dari Entertainment Weekly. Ancaman-ancaman mengerikan ini membuatnya merasa tidak aman dan memutuskan untuk mengundurkan diri dari proyek tersebut.

Landon menegaskan bahwa ia tidak memiliki andil dalam pemecatan Melissa Barrera. "Banyak orang mengira saya ada hubungannya dengan itu, dan itu bukan kesalahan saya. Saya sama sekali tidak punya kendali atas situasi tersebut," tegasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa pihak studio sebenarnya telah menawarkan kesempatan kepadanya untuk memulai kembali proyek Scream VII dengan pemain dan cerita yang baru. Namun, setelah mempertimbangkan segala risiko dan tekanan yang dihadapinya, Landon memutuskan untuk menolak tawaran tersebut. "Melihat banyaknya pelecehan yang harus saya hadapi - saya memutuskan untuk tidak memberikan bagian dari diri saya untuk itu," jelasnya.

"Bagi saya, itu tidak sepadan. Saya lebih suka mengerahkan usaha saya untuk hal lain, di mana saya bisa merasa dihargai dan dihormati," pungkas Landon. Pengunduran dirinya dari Scream VII menjadi simbol betapa sensitif dan polarisasinya isu-isu sosial dan politik saat ini, bahkan dalam industri hiburan.

Sebelumnya, Landon sempat menyampaikan pesan perpisahannya melalui media sosial, berharap agar warisan Wes Craven, pencipta waralaba Scream, tetap lestari di tengah perpecahan dunia. Kepergian Landon menambah daftar panjang kontroversi yang melanda produksi Scream VII, yang kini harus mencari sutradara baru dan mengatasi berbagai tantangan lainnya untuk dapat mewujudkan film tersebut.

Kontroversi ini juga menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kebebasan berpendapat, batasan-batasannya, dan tanggung jawab yang menyertainya. Di era media sosial, setiap ucapan dan tindakan dapat memiliki konsekuensi yang luas dan tak terduga, bahkan bagi mereka yang berada di pusat perhatian.

Daftar Poin Penting

Berikut adalah poin-poin penting yang dapat ditarik dari berita ini:

  • Christopher Landon mengundurkan diri dari Scream VII karena ancaman pembunuhan.
  • Ancaman tersebut terkait dengan kontroversi pemecatan Melissa Barrera.
  • Barrera dipecat karena pandangannya tentang konflik Israel-Palestina.
  • Landon menegaskan tidak terlibat dalam pemecatan Barrera.
  • Ia memilih mundur daripada menghadapi lebih banyak pelecehan.
  • Kepergian Landon menambah daftar masalah produksi Scream VII.
  • Kontroversi ini menyoroti polarisasi isu sosial dan politik.
  • Kebebasan berpendapat memiliki batasan dan tanggung jawab.
  • Media sosial memperluas konsekuensi ucapan dan tindakan.
  • Masa depan Scream VII menjadi tidak pasti.