Estimasi Tahun Keberangkatan Haji 2025: Antrean Panjang Menanti Calon Jemaah

Antrean Haji Indonesia: Kapan Giliran Anda Berangkat Jika Mendaftar di Tahun 2025?

Meningkatnya minat umat Islam Indonesia untuk menunaikan ibadah haji berbanding terbalik dengan kuota yang tersedia, mengakibatkan daftar tunggu yang mengular hingga puluhan tahun. Bagi calon jemaah yang baru mendaftar di tahun 2025, perkiraan tahun keberangkatan menjadi informasi krusial. Artikel ini mengupas tuntas estimasi tersebut, berdasarkan data resmi dan jenis haji yang dipilih.

Panjangnya antrean haji merupakan tantangan yang sudah berlangsung lama. Kompleksitas demografi dan tingginya kesadaran umat Islam menjalankan rukun Islam kelima, menyebabkan daftar tunggu semakin panjang. Pemerintah berupaya melakukan negosiasi penambahan kuota ke pemerintah Arab Saudi. Namun demikian, solusi tersebut memerlukan waktu dan proses yang panjang.

Estimasi Keberangkatan Haji Reguler: Menanti Bertahun-tahun

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama RI per April 2025, berikut adalah proyeksi tahun keberangkatan haji reguler bagi pendaftar tahun 2025 di beberapa kota dan provinsi di Indonesia:

  • DKI Jakarta: Dengan masa tunggu sekitar 28 tahun, pendaftar tahun 2025 diperkirakan berangkat pada tahun 2053.
  • Jawa Timur: Masa tunggu mencapai 34 tahun, artinya pendaftar tahun 2025 baru bisa berangkat sekitar tahun 2059.
  • Jawa Tengah: Dengan perkiraan masa tunggu 32 tahun, keberangkatan bagi pendaftar 2025 diperkirakan pada tahun 2057.
  • Kota Makassar (Sulawesi Selatan): Calon jemaah yang mendaftar tahun 2025, harus bersabar menanti sekitar 41 tahun atau diperkirakan berangkat pada tahun 2066.
  • Kota Bandung (Jawa Barat): Pendaftar 2025, dengan masa tunggu sekitar 24 tahun, diperkirakan akan berangkat pada tahun 2049.
  • Sumatera Utara: Masa tunggu sekitar 20 tahun, sehingga pendaftar 2025 diprediksi berangkat pada tahun 2045.
  • Kalimantan Selatan: Dengan masa tunggu 38 tahun, pendaftar tahun 2025 diperkirakan baru bisa berangkat pada tahun 2063.
  • Sumatera Selatan: Masa tunggu sekitar 23 tahun, maka pendaftar tahun 2025 kemungkinan akan berangkat pada tahun 2048.
  • Kota Pontianak (Kalimantan Barat): Masa tunggu sekitar 23 tahun, sehingga pendaftar 2025 diprediksi berangkat pada tahun 2048.
  • Sulawesi Tenggara: Dengan masa tunggu sekitar 27 tahun, pendaftar tahun 2025 diperkirakan akan berangkat pada tahun 2052.

Masa tunggu terlama tercatat di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, mencapai 47 tahun, sementara masa tunggu tercepat berada di Kabupaten Maluku Barat Daya dengan 11 tahun. Perbedaan ini dipengaruhi oleh kuota dan jumlah pendaftar di masing-masing wilayah. Data lengkap masa tunggu di berbagai daerah dapat diakses melalui situs resmi Ditjen PHU.

Alternatif Jalur Haji: Haji Khusus dan Haji Furoda

Bagi calon jemaah yang menginginkan waktu tunggu lebih singkat, haji khusus (haji plus) dan haji furoda dapat menjadi pilihan. Haji khusus umumnya memiliki masa tunggu antara 5 hingga 9 tahun, sehingga pendaftar tahun 2025 berpotensi berangkat antara tahun 2030 hingga 2034.

Haji furoda menawarkan keberangkatan yang lebih cepat, bahkan bisa di tahun yang sama dengan pendaftaran atau tahun berikutnya. Namun, perlu diingat bahwa pendaftaran haji furoda 2025 kemungkinan sudah ditutup oleh sebagian besar agen travel resmi, sehingga keberangkatan bisa jadi baru terlaksana pada tahun 2026 atau 2027, tergantung kebijakan agen.

Perbandingan Biaya Haji Reguler, Khusus, dan Furoda

Keberangkatan yang lebih cepat melalui haji khusus dan furoda berbanding lurus dengan biaya yang lebih tinggi dibandingkan haji reguler. Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun 2025 untuk jemaah haji reguler berkisar antara Rp 46,9 juta hingga Rp 60,9 juta, tergantung embarkasi. Sementara, total biaya haji khusus tahun 2025 diperkirakan sekitar USD 8.000 (sekitar Rp 129,8 juta), dan haji furoda berkisar antara USD 16.500 (sekitar Rp 277,8 juta) hingga USD 25.000 (sekitar Rp 421 juta). Biaya ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan penyelenggara dan fluktuasi nilai tukar mata uang.

Pilihan jenis haji yang tepat bergantung pada prioritas dan kemampuan finansial masing-masing calon jemaah. Keputusan yang matang dengan mempertimbangkan informasi yang akurat akan membantu mewujudkan impian beribadah haji dengan nyaman dan sesuai rencana.