Banjir Luwu: Ratusan Rumah Terendam, Warga Mengungsi Akibat Luapan Sungai Noling
Banjir Landa Luwu Akibatkan Ratusan Rumah Terendam dan Warga Mengungsi
Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, sejak Kamis (10/4/2025) dini hari, menyebabkan banjir besar yang melumpuhkan aktivitas warga. Luapan Sungai Noling menjadi penyebab utama bencana ini, merendam ratusan rumah dan memaksa warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu, setidaknya 600 rumah di dua kelurahan dan tiga desa terdampak banjir. Kelurahan Padang Sappa dan Padang Subur, serta Desa Tirowali, Tomale, dan Buntu Kamiri menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak.
Misrawati (62), seorang warga Kelurahan Padang Sappa, menceritakan pengalaman pahitnya saat banjir menerjang rumahnya. "Air masuk dengan cepat dan deras, membuat kulkas terbalik dan mengapung. Tempat tidur dan kursi pun ikut hanyut," ujarnya dengan nada cemas. Ketakutan akan bahaya lain, seperti ular yang masuk ke rumah, memaksanya untuk segera mengungsi bersama keluarga.
Banyak warga yang memilih mengungsi ke tenda darurat yang didirikan oleh BNPB di Lapangan Padang Sappa. Namun, keterbatasan ruang membuat mereka harus berbagi tempat dengan keluarga lain. Bantuan makanan dan logistik mulai berdatangan dari berbagai pihak, termasuk Polsek Ponrang dan BPBD Luwu.
Kepala BPBD Luwu, Andi Baso Tenriesa, menjelaskan bahwa banjir ini disebabkan oleh luapan Sungai Noling setelah hujan deras mengguyur wilayah hulu selama sekitar sembilan jam. Pemerintah daerah terus berupaya menyalurkan bantuan dan melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak, sambil terus memantau perkembangan cuaca.
Dampak dan Upaya Penanggulangan
Banjir ini tidak hanya merusak rumah dan harta benda warga, tetapi juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Akses jalan terputus, dan warga kesulitan untuk beraktivitas di luar rumah. Pemerintah daerah dan relawan terus berupaya untuk memberikan bantuan kepada para korban banjir, termasuk menyediakan tempat pengungsian, makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Selain itu, upaya pemantauan dan peringatan dini juga ditingkatkan untuk mengantisipasi potensi banjir susulan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas terkait. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait sangat penting untuk mengatasi dampak banjir dan mencegah terjadinya bencana serupa di masa depan.
Daftar Wilayah Terdampak:
- Kelurahan Padang Sappa
- Kelurahan Padang Subur
- Desa Tirowali
- Desa Tomale
- Desa Buntu Kamiri
Bantuan yang dibutuhkan mendesak:
- Makanan siap saji
- Air bersih
- Obat-obatan
- Selimut dan pakaian layak pakai