PLTS Terapung Batam 46 MW: Proyek Strategis Menuju Transisi Energi Berkelanjutan Indonesia
PLTS Terapung Batam 46 MW: Proyek Strategis Menuju Transisi Energi Berkelanjutan Indonesia
Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung berkapasitas 46 MWp di Batam memasuki babak baru. Setelah pencapaian Financial Closing Date, proyek yang dikembangkan oleh TBS (nama perusahaan disingkat untuk menjaga kerahasiaan jika diperlukan) bersama PLN Nusantara Power ini siap memasuki tahap konstruksi. Target operasional komersial penuh dan integrasi ke jaringan listrik nasional dijadwalkan pada kuartal IV tahun 2025. Proyek ini menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam meningkatkan bauran energi terbarukan dan memanfaatkan teknologi inovatif untuk mencapai tujuan tersebut. PLTS terapung ini diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan energi di Batam, sekaligus menjadi contoh bagi pengembangan energi terbarukan di wilayah lain.
Keberhasilan proyek ini tidak terlepas dari kerja sama yang solid antar berbagai pihak. Dukungan finansial dari institusi terkemuka seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menjadi kunci dalam mempercepat realisasi proyek ini. Keterlibatan lembaga keuangan tidak hanya sebatas pendanaan, namun juga mencakup penyediaan solusi keuangan yang mendorong percepatan transisi energi. Hal ini ditegaskan oleh SVP Corporate Banking 3 Bank Mandiri, Heru Eko Prasetyo, yang menyatakan komitmen bank untuk menciptakan ekosistem energi bersih yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Ia menekankan bahwa kolaborasi erat antara perbankan dan sektor energi merupakan faktor penting dalam keberhasilan proyek ini. Sementara itu, Presiden Direktur TBS, Dicky Yordan, menyampaikan bahwa PLTS terapung ini merupakan bagian penting dari strategi energi terbarukan perusahaan yang berfokus pada diversifikasi energi dan menciptakan sumber energi yang stabil dan berkelanjutan. Ia melihat keberhasilan proyek ini sebagai langkah penting dalam mendukung transisi energi Indonesia secara menyeluruh, dan memberikan contoh yang nyata untuk keberlanjutan.
Sebagai pembanding, PLTM Sumber Jaya di Lampung, yang juga dikembangkan oleh TBS, telah berhasil mencapai Commercial Operation Date (COD) pada 22 Januari 2025, menghasilkan energi bersih sebesar 6 MW untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Keberhasilan PLTM Sumber Jaya semakin memperkuat komitmen TBS dalam pengembangan energi terbarukan berbasis air. Pemanfaatan energi hidro, sebagaimana disampaikan Dicky Yordan, memberikan keluaran energi yang stabil, yang dapat melengkapi sumber energi terbarukan intermiten lainnya seperti tenaga surya dan angin. Strategi diversifikasi ini menjadi kunci dalam menciptakan ketahanan energi nasional yang lebih kuat dan andal. TBS berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam energi surya, hidro, angin, dan sumber energi hijau lainnya untuk mendukung transisi energi di Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dari pihak swasta dalam berkontribusi pada pencapaian target energi terbarukan nasional.
Berikut poin penting terkait proyek PLTS terapung Batam:
- Kapasitas Terpasang: 46 MWp
- Target Operasi Komersial: Kuartal IV 2025
- Teknologi: Surya Terapung
- Mitra Kerja Sama: PLN Nusantara Power, Bank Mandiri, Sarana Multi Infrastruktur
- Kontribusi: Peningkatan bauran energi terbarukan di Batam dan Indonesia
- Keunggulan: Energi terbarukan yang stabil dan berkelanjutan, dukungan dari lembaga keuangan
- Perkembangan terkini: Telah mencapai Financial Closing Date dan memasuki tahap konstruksi