Menjelajahi Purworejo: Mengintip Potensi Gaya Hidup Slow Living di 'Kota Pensiunan'
Purworejo: Lebih dari Sekadar Kota Kelahiran
Di penghujung tahun 2024, sebuah artikel di media nasional menyoroti Kedu Raya, termasuk Kabupaten Purworejo, sebagai salah satu kawasan ideal untuk pensiun dan menerapkan slow living. Hal ini memicu rasa ingin tahu dan menjadi bahan diskusi antara saya dan istri, yang tengah merencanakan masa pensiun.
Dipicu oleh rasa penasaran dan latar belakang keluarga yang berasal dari Purworejo, kami memutuskan untuk melakukan perjalanan singkat di awal 2025. Tujuan utama kami adalah mensurvei potensi Purworejo sebagai lokasi ideal untuk menikmati masa pensiun yang tenang.
Perjalanan Singkat, Kesan Mendalam
Perjalanan dimulai dengan menaiki kereta api Fajar Utama Yogya dari Stasiun Pasar Senen menuju Kutoarjo. Setibanya di Kutoarjo, kami langsung menuju penginapan yang telah dipesan sebelumnya. Lokasinya strategis, dekat dengan stasiun dan alun-alun, memudahkan kami untuk menjelajahi kota.
Setelah beristirahat sejenak, kami beranjak mencari makan siang. Terinspirasi rekomendasi istri, kami mencoba Dawet Ireng Jembatan Butuh, kuliner khas Purworejo. Sayangnya, warung yang kami tuju sudah tutup. Namun, rezeki tak lari ke mana. Kami menemukan warung lain yang menjajakan dawet ireng dan kupat tahu. Harga yang sangat terjangkau, hanya Rp20.000 untuk dua porsi dawet ireng dan satu porsi kupat tahu, semakin meyakinkan kami tentang potensi biaya hidup yang rendah di Purworejo.
Di warung sederhana itu, sambil menikmati hidangan, kami berdiskusi tentang kesan pertama kami terhadap Purworejo. Udara segar dan suasana tenang begitu terasa, seolah menyambut kami untuk menikmati slow living.
Menjelajahi Sudut Kota dan Merasakan Atmosfer Slow Living
Setelah mengisi perut, kami melanjutkan survei kecil ke Alun-alun Kutoarjo dan mengunjungi lokasi pembangunan rumah bersubsidi. Malam hari, kami menikmati kopi di sebuah kedai bernuansa jadul di sudut alun-alun. Kopi racikan yang nikmat dengan harga terjangkau, serta suasana kafe yang mendukung, semakin memperkuat gambaran tentang kehidupan yang tenang dan nyaman di Purworejo.
Berikut adalah poin-poin penting yang menjadi daya tarik Purworejo:
- Biaya Hidup Terjangkau: Harga makanan yang murah menjadi indikator awal potensi biaya hidup yang rendah.
- Suasana Tenang dan Udara Segar: Lingkungan yang mendukung slow living.
- Aksesibilitas: Kemudahan transportasi dengan adanya stasiun kereta api.
- Kuliner Khas: Dawet Ireng dan Kupat Tahu menjadi daya tarik tersendiri.
- Potensi Investasi Properti: Adanya pembangunan rumah bersubsidi.
Perjalanan singkat ini memberikan kami gambaran yang lebih jelas tentang potensi Purworejo sebagai tempat untuk menikmati masa pensiun. Walaupun hanya dua hari satu malam, pengalaman ini memberikan kesan mendalam dan memperkuat keyakinan kami untuk mempertimbangkan Purworejo sebagai pilihan utama.
Kesimpulan
Purworejo menawarkan lebih dari sekadar kota kelahiran. Dengan biaya hidup yang terjangkau, suasana tenang, dan aksesibilitas yang baik, Purworejo memiliki potensi besar untuk menjadi tempat ideal untuk menerapkan slow living di masa pensiun. Perjalanan singkat ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan impian kami akan masa depan yang tenang dan bahagia.