Kebijakan Perdagangan Trump Ancam Pertumbuhan Ekonomi Global dan Nasional, OJK Siapkan Strategi Mitigasi
Dampak Kebijakan Trump pada Ekonomi Global dan Nasional: OJK Siapkan Strategi Mitigasi
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2025 menjadi 3,1% dan 3% pada tahun 2026. Revisi ini mencerminkan kekhawatiran atas meningkatnya hambatan perdagangan dan ketidakpastian kebijakan global, terutama yang dipicu oleh kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menyampaikan bahwa meskipun penundaan 90 hari telah diberikan untuk sebagian besar negara, eskalasi tarif terhadap China terus berlanjut, menciptakan gelombang ketidakpastian yang berdampak negatif pada ekonomi dunia. Dampak rambatan kebijakan perdagangan tersebut turut menyeret proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia turun di bawah 5%, menjadi 4,9% untuk tahun 2025. Padahal, asumsi dasar makro yang disusun oleh Kementerian Keuangan menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%.
Respon OJK terhadap Tantangan Global
Mahendra Siregar menegaskan bahwa penurunan proyeksi ini masih sejalan dengan kinerja negara-negara berkembang lainnya di kawasan Asia dan di luar Asia. OJK terus memantau perkembangan ekonomi global dan dampaknya terhadap stabilitas sistem keuangan Indonesia.
Di sisi lain, perekonomian AS diproyeksikan mengalami kontraksi pada awal tahun 2025. Data menunjukkan bahwa pertumbuhan PDB AS pada kuartal IV tahun 2024 tercatat sebesar 2,4%, namun The Fed memprediksi kontraksi pada kuartal I tahun 2025. Tingkat pengangguran di AS juga mengalami peningkatan menjadi 4,2%, mengindikasikan perlambatan aktivitas ekonomi.
Di tengah ketidakpastian global ini, Mahendra menekankan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap solid. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) terjaga di level 1,03%, inflasi inti Februari sebesar 2,48%, dan sektor keuangan dinilai aman. Keyakinan terhadap fundamental ekonomi Indonesia juga tercermin dari hasil tinjauan berkala lembaga pemeringkat Moody's Investor Service yang mempertahankan peringkat kredit Indonesia di level BAA2 dengan outlook stabil, serta Fitch yang mempertahankan rating Indonesia di level BBB dengan outlook stabil.
Strategi Mitigasi dan Dukungan Pemerintah
OJK mendukung penuh langkah-langkah pemerintah dalam melakukan negosiasi dan memitigasi dampak kebijakan tarif Trump terhadap perekonomian nasional. Upaya ini bertujuan untuk memelihara stabilitas sistem keuangan, menjaga kepercayaan pasar, dan mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi. OJK terus menjalin kerja sama dengan kementerian, lembaga, dan pemangku kepentingan terkait untuk merumuskan dan mengambil kebijakan strategis yang diperlukan, termasuk bagi industri-industri yang terdampak langsung oleh tarif resiprokal.
Langkah-langkah strategis meliputi:
- Penguatan Koordinasi: Meningkatkan koordinasi antar lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan untuk merumuskan respons kebijakan yang komprehensif.
- Diversifikasi Pasar: Mendorong diversifikasi pasar ekspor untuk mengurangi ketergantungan pada satu negara atau wilayah.
- Peningkatan Daya Saing: Meningkatkan daya saing produk dan jasa Indonesia melalui inovasi, efisiensi, dan peningkatan kualitas.
- Stabilitas Sektor Keuangan: Memastikan stabilitas sektor keuangan melalui pengawasan yang ketat dan pengelolaan risiko yang prudent.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Indonesia dapat mengatasi tantangan global dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian yang sedang berlangsung.
[Sebutkan sumber berita jika ada]