Misteri Serbuk Putih dalam BBM Resahkan Warga Tarakan: Pertamina Buka Bengkel Gratis dan Lakukan Investigasi Mendalam
Resah Warga Tarakan Akibat Dugaan Serbuk Misterius dalam BBM: Pertamina Bertindak Cepat
Keluhan warga Tarakan, Kalimantan Utara, mengenai kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diduga menjadi penyebab kerusakan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat, semakin meluas. Isu utama yang mencuat adalah ditemukannya serbuk putih misterius di dalam BBM, menimbulkan pertanyaan besar mengenai dampaknya terhadap performa mesin kendaraan.
Agus, Service Advisor Bengkel Toyota di Jalan Mulawarman, Tarakan, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima banyak keluhan dari pelanggan terkait gejala aneh pada kendaraan mereka. Gejala-gejala tersebut meliputi suara mesin yang tidak normal, tarikan yang terasa berat, serta penurunan tenaga mesin secara signifikan. "Kami pastikan dulu, beberapa unit memang berdampak, baik yang menggunakan Pertamax maupun Pertalite," ujarnya, mengindikasikan bahwa masalah ini tidak terbatas pada satu jenis BBM tertentu.
Menurut catatan bengkel, pada hari Kamis, 10 April, terdapat empat unit mobil yang masuk dengan keluhan serupa. Namun, jumlah total kendaraan yang terdampak sejak bulan Desember tahun sebelumnya masih dalam proses pendataan ulang. Agus menambahkan bahwa hasil pengurasan tangki salah satu mobil menunjukkan kondisi BBM yang keruh, yang diduga oleh mekanik sebagai penyebab penurunan performa mesin. Meskipun demikian, penyebab pasti dari masalah ini masih menunggu hasil pemeriksaan resmi yang lebih komprehensif. "Warnanya sesuai yang kita lihat bersama. Tapi soal kualitas BBM, biar Pertamina atau pemerintah yang memeriksa sampelnya," tegasnya, menyerahkan sepenuhnya analisis kualitas BBM kepada pihak yang berwenang.
Respons Cepat Pertamina: Bengkel Gratis dan Investigasi Menyeluruh
Menanggapi keluhan yang semakin meningkat, Sales Branch Manager Kalimantan Timur-Utara (SBM Kaltimut) V Fuel Pertamina, Ferdi Kurniawan, mengumumkan pembukaan bengkel gratis sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap konsumen. Ia menekankan bahwa langkah ini bukan merupakan pengakuan atas buruknya kualitas BBM, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab moral perusahaan terhadap masyarakat. "Bengkel gratis ini untuk sementara hanya di Kaltim, karena keluhan mayoritas dari sini. Namun, kedepan kami tidak menutup kemungkinan untuk membukanya di Kaltara," ujar Ferdi saat ditemui di SPBU Mulawarman, Tarakan.
Ferdi menjelaskan bahwa kerusakan kendaraan tidak selalu disebabkan oleh kualitas BBM semata, melainkan ada faktor-faktor lain yang perlu diinvestigasi lebih lanjut. "Kami tidak memungkiri ada faktor lain yang mungkin menjadi penyebab. Ini adalah bentuk kepedulian kami sebagai perusahaan dalam negeri yang melayani masyarakat," tambahnya.
Berdasarkan informasi awal, diperkirakan terdapat antara 70 hingga 100 kendaraan yang terdampak masalah ini. Namun, Ferdi menegaskan bahwa data resmi masih belum diterima dan akan segera dilakukan pengecekan mendalam. "Saya belum terima data pasti. Setelah ini, kami akan cek lebih dalam, berapa jumlah konsumen yang terdampak, spesifikasi, dan jenis kendaraan apa saja," jelasnya.
Salah satu temuan yang menjadi perhatian utama adalah laporan dari bengkel mengenai adanya serbuk putih di dalam BBM yang menyebabkan perubahan warna menjadi keruh. Hingga saat ini, zat tersebut belum teridentifikasi secara pasti. "Dari laporan bengkel, memang ada perubahan warna atau keruh. Mereka menyebut ada serbuk putih. Kami belum tahu apa itu sebenarnya, makanya sampel sudah diambil untuk diperiksa lebih lanjut," ungkap Ferdi.
Evaluasi SOP dan Komitmen Pertamina
Ferdi menambahkan bahwa setiap SPBU wajib melakukan pengujian harian sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk memastikan kualitas BBM sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Namun, jika terdapat zat seperti serbuk putih yang tidak terdeteksi dalam pengujian rutin, Pertamina akan segera mengevaluasi SOP tersebut. "Kami pastikan BBM yang sampai ke masyarakat sesuai spesifikasi," tegasnya.
Saat ini, Pertamina tengah melakukan penelusuran menyeluruh yang melibatkan komunikasi intensif dengan depot, kilang, dan SPBU untuk memastikan bahwa seluruh proses distribusi berjalan sesuai dengan SOP yang berlaku. "Kami terus berkomunikasi dengan depot dan kilang, serta memastikan SPBU menjalankan SOP dengan benar," tutur Ferdi.
Berikut adalah poin-poin penting yang menjadi fokus investigasi Pertamina:
- Identifikasi Serbuk Putih: Melakukan analisis laboratorium untuk mengidentifikasi jenis dan asal serbuk putih yang ditemukan dalam sampel BBM.
- Evaluasi SOP: Meninjau dan mengevaluasi SOP pengujian kualitas BBM di SPBU untuk memastikan deteksi dini terhadap potensi kontaminasi.
- Penelusuran Distribusi: Melacak seluruh rantai distribusi BBM dari kilang hingga konsumen untuk mengidentifikasi potensi titik lemah yang memungkinkan terjadinya kontaminasi.
- Komunikasi dengan Pihak Terkait: Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk bengkel, pemerintah daerah, dan lembaga pengawas, untuk mendapatkan informasi dan dukungan dalam menyelesaikan masalah ini.
Dengan langkah-langkah investigasi yang komprehensif ini, Pertamina berupaya untuk segera mengungkap penyebab pasti dari masalah ini dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan kualitas BBM yang terdistribusi kepada masyarakat tetap terjaga dengan baik.