Mitos dan Fakta: Benarkah Air Zamzam Memiliki Batas Waktu Kedaluwarsa?
Air Zamzam: Antara Keberkahan dan Higienitas
Air Zamzam, sebuah anugerah yang terpancar dari tanah suci Makkah, memiliki tempat istimewa di hati umat Muslim di seluruh dunia. Lebih dari sekadar air, Zamzam diyakini sebagai air yang penuh berkah, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW. Keberadaannya sendiri merupakan mukjizat, muncul sebagai jawaban atas doa dan perjuangan Siti Hajar saat mencari air untuk putranya, Nabi Ismail AS, di antara bukit Shafa dan Marwah.
Sejarah dan Keutamaan Air Zamzam
Riwayat kemunculan Zamzam tak lepas dari kisah Siti Hajar yang berlari antara Shafa dan Marwah untuk mencari air bagi putranya, Ismail. Atas kuasa Allah SWT, mata air memancar dari tanah tempat Ismail menghentakkan kakinya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya Hajar tidak mencegah air itu, niscaya Zamzam akan menjadi sungai yang mengalir." (HR. Bukhari). Hadits lain menyebutkan, "Air Zamzam adalah air yang penuh berkah, makanan yang mengenyangkan dan obat bagi penyakit." (HR. Muslim dan Abu Dawud).
Mitos Kedaluwarsa: Fakta atau Kesalahpahaman?
Banyak pertanyaan muncul mengenai apakah air Zamzam memiliki masa kedaluwarsa. Dalam literatur Islam klasik, tidak ditemukan catatan yang menyebutkan bahwa air Zamzam dapat rusak atau basi. Keyakinan yang kuat menyatakan bahwa air ini tetap suci dan dapat bertahan lama tanpa perubahan sifat, asalkan disimpan dengan benar. Namun, penting untuk membedakan antara keberkahan spiritual air Zamzam dan kondisi fisik serta ilmiahnya, yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan penyimpanan.
Jaminan Kualitas: Peran Zamzam Studies and Research Center (ZSRC) dan KPZW
Guna menjamin kualitas air Zamzam, Kerajaan Arab Saudi mendirikan Zamzam Studies and Research Center (ZSRC) pada tahun 1994. Badan ini, di bawah naungan Saudi Geological Survey (SGS), bertugas memastikan suplai air Zamzam baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Selanjutnya, dibangun King Abdullah ibn Abdul-Aziz Project for Zamzam Water (KPZW) di Kudai, Makkah, yang bertanggung jawab dalam proses pengemasan air Zamzam.
KPZW diresmikan pada tahun 2010 dan menempati area seluas 13.500 m2. Fasilitas ini meliputi gedung perkantoran, area pengemasan botol air Zamzam, laboratorium, ruang kontrol, dan ruang pompa penyedot air Zamzam dari Masjidil Haram. Terdapat juga ruang tangki yang mampu menampung hingga 10.000 meter kubik air. Dengan teknologi canggih, air Zamzam disedot melalui pipa baja stainless dan disterilisasi sebelum dikembalikan ke Masjidil Haram.
Kepala Daker Makkah, Nasrullah Jasam, menjelaskan bahwa meskipun umat Muslim meyakini keberkahan air Zamzam, penting juga untuk memastikan kehigienisannya. Oleh karena itu, setiap kemasan botol atau galon mencantumkan tanggal kedaluwarsa.
Memahami Tanggal Kedaluwarsa pada Kemasan
Tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan air Zamzam bukan berarti air tersebut tidak layak konsumsi lagi. Lebih tepatnya, ini adalah panduan untuk memastikan kehigienisan kemasan penampung air. Ir. Muhammad at-Tarazi, penanggung jawab area KPZW, menjelaskan bahwa pembangunan fasilitas ini menelan biaya hingga SAR 700 juta dan didanai oleh Raja Abdullah bin Abdul-Aziz. Tujuannya adalah menyediakan layanan air Zamzam yang bersih dan memenuhi permintaan di Masjidil Haram Makkah dan Masjid Nabawi Madinah.
Kandungan dan Manfaat Air Zamzam
Air Zamzam dikenal sebagai air terbaik di muka bumi dan memiliki sifat menyembuhkan. Sumber air ini hanya ditemukan di Makkah, Arab Saudi. Kandungan sodium dan potasium dalam air Zamzam jauh lebih tinggi dibandingkan air keran atau air pompa. Air Zamzam membantu menghilangkan toksin dari tubuh dan mempercepat proses penyembuhan berbagai penyakit, termasuk kanker, keracunan makanan, luka bakar, gangguan mental, kadar kolesterol tinggi, dan hipertensi. Secara ilmiah, air Zamzam bersifat basa dan mengandung yodium, sulfat, nitrat, dan magnesium.
Para ilmuwan juga menemukan bahwa air Zamzam memiliki nilai nutrisi yang jauh lebih tinggi dibandingkan air tanah biasa. Kekerasan air Zamzam empat kali lebih tinggi dibandingkan air keran, namun masih dalam batas yang diperbolehkan oleh WHO.
Dengan demikian, air Zamzam tetap menjadi simbol keberkahan dan kesehatan, yang perlu dijaga kualitas dan kehigienisannya agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal.