Yogurt dan Potensi Perlindungan Terhadap Kanker Usus Besar: Studi Terbaru Ungkap Hubungan Positif
Yogurt dan Harapan Baru dalam Pencegahan Kanker Usus Besar
Studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Gut Microbes membuka harapan baru dalam pencegahan kanker usus besar. Penelitian ini menyoroti potensi konsumsi yogurt secara teratur dalam menurunkan risiko kanker kolorektal proksimal, jenis kanker usus besar yang lebih agresif. Temuan ini didasarkan pada analisis data dari dua studi besar sebelumnya, Nurses' Health Study (NHS) dan Health Professionals Follow-up Study (HPFS), yang melibatkan lebih dari 132.000 partisipan.
Penelitian ini menemukan bahwa individu yang mengonsumsi yogurt secara teratur cenderung memiliki tingkat kanker kolorektal proksimal yang lebih rendah. Hal ini dikaitkan dengan keberadaan bakteri Bifidobacterium dalam usus besar mereka. Bifidobacterium dikenal memiliki efek positif pada kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.
Mekanisme Perlindungan Yogurt: Probiotik dan Mikrobioma Usus
Peyton Berookim, seorang ahli gastroenterologi dari Cedars-Sinai Medical Center, menjelaskan bahwa yogurt adalah sumber probiotik yang kaya. Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang memberikan manfaat kesehatan ketika dikonsumsi. Konsumsi yogurt secara teratur dapat meningkatkan populasi bakteri baik dalam mikrobioma usus, yaitu komunitas kompleks mikroorganisme yang hidup di saluran pencernaan.
Mikrobioma usus yang seimbang berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh. Ketidakseimbangan mikrobioma usus, atau dysbiosis, dapat memicu peradangan kronis, yang merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit, termasuk kanker usus besar. Probiotik dalam yogurt dapat membantu menyeimbangkan mikrobioma usus, mengurangi peradangan, dan melindungi terhadap perkembangan kanker.
Temuan Studi dan Implikasinya
Studi ini menemukan bahwa konsumsi dua porsi yogurt per minggu atau lebih dikaitkan dengan penurunan risiko 20% lebih rendah dari jenis kanker kolorektal Bifidobacterium positif. Meskipun hasil ini menjanjikan, para peneliti menekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hubungan sebab-akibat antara konsumsi yogurt dan pencegahan kanker usus besar.
Pertimbangan Penting dalam Memilih Yogurt
Para ahli merekomendasikan untuk memilih yogurt tanpa tambahan gula atau dengan kandungan gula yang rendah. Yogurt dengan tambahan gula berlebihan dapat meningkatkan risiko penambahan berat badan, peradangan, dan masalah metabolik lainnya, yang semuanya terkait dengan peningkatan risiko kanker. Pilihlah yogurt plain atau yogurt dengan tambahan buah-buahan alami untuk mendapatkan manfaat kesehatan maksimal.
Faktor-faktor Lain yang Mempengaruhi Risiko Kanker Usus Besar
Penting untuk diingat bahwa konsumsi yogurt hanyalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi risiko kanker usus besar. Faktor-faktor lain seperti genetika, olahraga, konsumsi alkohol, berat badan, dan lingkungan juga memainkan peran penting. Mengadopsi gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk diet seimbang, olahraga teratur, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, adalah kunci untuk mengurangi risiko kanker usus besar.
Kesimpulan
Studi terbaru ini memberikan bukti yang menjanjikan tentang potensi konsumsi yogurt dalam menurunkan risiko kanker usus besar. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, menambahkan yogurt tanpa tambahan gula ke dalam diet sehat dapat menjadi langkah yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko kanker usus besar. Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi yogurt hanyalah satu bagian dari teka-teki pencegahan kanker, dan gaya hidup sehat secara keseluruhan tetap merupakan kunci utama.