Kontroversi Tarif: Senator AS Menduga Trump Manfaatkan Kebijakan untuk Keuntungan Pribadi

Dugaan Manipulasi Pasar: Senator AS Desak Investigasi Terhadap Trump Terkait Kebijakan Tarif

Gelombang kecurigaan menerpa mantan Presiden Donald Trump terkait dengan kebijakan tarif yang baru-baru ini dihentikannya. Senator Adam Schiff, seorang tokoh vokal dari Partai Demokrat, menyerukan penyelidikan mendalam oleh Kongres atas dugaan praktik insider trading atau manipulasi pasar yang melibatkan Trump.

Desakan ini muncul setelah keputusan mendadak Trump untuk menangguhkan tarif besar-besaran, sebuah langkah yang secara instan memicu lonjakan harga saham. Schiff menyatakan kepada majalah TIME bahwa ia akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengungkap kebenaran di balik tindakan Trump, termasuk kemungkinan pemanfaatan informasi internal untuk keuntungan pribadi, bahkan terkait dengan aset digital seperti "koin meme keluarga" Trump.

Investigasi Kongres Mengintai

Komentar Schiff menandai sinyal pertama dari potensi penyelidikan formal oleh Kongres. Pernyataan ini muncul tak lama setelah indeks saham S&P 500 mengalami lonjakan signifikan, lebih dari 9 persen, menyusul pengumuman Trump tentang penangguhan tarif.

Trump sendiri, beberapa menit setelah pasar dibuka, memposting di platform media sosial Truth Social dengan seruan "INI WAKTU YANG TEPAT UNTUK MEMBELI!!!" disertai inisial namanya, "DJT," yang juga merupakan kode saham untuk perusahaan medianya. Gedung Putih belum memberikan komentar resmi terkait tuduhan ini.

Seruan Investigasi Meluas

Senator Ruben Gallego dari Arizona, juga dari Partai Demokrat, turut menandatangani surat yang dikirim ke Gedung Putih, mendesak investigasi segera untuk mengungkap apakah Trump, keluarganya, atau pejabat pemerintah lainnya terlibat dalam insider trading atau transaksi keuangan ilegal berdasarkan informasi non-publik terkait perubahan kebijakan tarif.

Surat tersebut menyoroti potensi masalah hukum dan etika yang serius, mengingat posisi unik presiden, keluarga, dan penasihatnya untuk mengakses dan memanfaatkan informasi non-publik demi keuntungan investasi pribadi. Sebagai contoh, saham Tesla milik Elon Musk melonjak 18 persen setelah pengumuman penghentian tarif, meskipun Musk sebelumnya secara terbuka menentang kebijakan tersebut.

Schiff dan Gallego juga meminta Kantor Etika Pemerintah untuk meninjau laporan transaksi berkala dari pejabat yang terlibat dalam perumusan strategi tarif. Mereka mencatat bahwa Schiff sebelumnya telah meminta informasi mengenai kepatuhan Elon Musk terhadap aturan pelaporan konflik kepentingan, namun belum menerima tanggapan.

Kecurigaan di Kalangan Anggota Kongres

Pengumuman mendadak Trump dan reaksi pasar yang menyusul memicu kecurigaan di kalangan anggota Kongres.

"Ketika tukang cukur saya sendiri bertanya apakah Donald Trump melakukan aksi jual atau mencoba menghasilkan uang untuk dirinya sendiri, itu menunjukkan banyak orang mencurigai apa yang terjadi," ujar Senator Tim Kaine dari Virginia.

Senator Tina Smith dari Minnesota menyatakan bahwa penyelidikan terhadap Trump atas dugaan manipulasi pasar adalah "pertanyaan yang bagus," mengakui potensi keuntungan yang diperoleh Trump.

Di DPR, Anggota Parlemen Steven Horsford dari Nevada mempertanyakan motivasi di balik penangguhan tarif, terutama karena diumumkan di tengah sidang panas dengan perwakilan perdagangan Trump, Jamieson Greer, yang sebelumnya membela kebijakan tarif.

Pasar merespons cepat dengan saham melonjak lebih dari 7 persen dalam beberapa menit setelah pengumuman, dan ditutup naik lebih dari 9 persen. Imbal hasil obligasi menurun, sementara harga minyak juga naik.

Pembelaan dan Keraguan

Menteri Keuangan Scott Bessent, mantan manajer hedge fund, mengklaim bahwa penangguhan tarif adalah strategi yang direncanakan untuk memberikan ruang negosiasi dengan negara-negara sekutu. Namun, ia mengakui telah berdiskusi panjang dengan Trump sebelum pengumuman tersebut.

Trump sendiri menolak kritik, menyebutnya berasal dari "orang-orang yang suka mengolok-olok" dan "takut." Ia mengamati pasar obligasi yang "indah" pasca pengumuman, dan menekankan perlunya "fleksibilitas." Penjelasan ini justru menambah keraguan di kalangan pengamat.

Schiff melihat pola dalam gaya kebijakan ekonomi Trump, menyoroti kebutuhan akan kepastian bagi para pebisnis Amerika dan pemulihan tabungan pensiun yang terkikis.

Sebagai kritikus vokal Trump, Schiff memiliki sejarah panjang dalam menghadapi mantan presiden, termasuk memimpin upaya pemakzulan atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan terkait bantuan militer untuk Ukraina. Meskipun DPR memakzulkan Trump, Senat yang dikendalikan Partai Republik akhirnya membebaskannya.

Kontroversi ini menyoroti potensi konflik kepentingan dan penggunaan informasi internal untuk keuntungan pribadi dalam kebijakan ekonomi, dan membuka babak baru dalam pengawasan terhadap tindakan mantan presiden.