Sultan HB X Titahkan Pemkot Yogyakarta Tingkatkan Kebersihan dan Tata Kelola Malioboro
Pemerintah Kota Yogyakarta menerima arahan penting dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, terkait peningkatan kebersihan dan tata kelola kawasan Malioboro. Pertemuan yang berlangsung di Gedung Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, pada Jumat (11/3/2025) ini, menyoroti pentingnya menjaga ikon wisata tersebut agar tetap nyaman dan menarik bagi wisatawan.
Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengungkapkan bahwa Sultan HB X memberikan perhatian khusus pada kebersihan Malioboro. Arahan tersebut mencakup pembersihan menyeluruh, termasuk selokan dan drainase, untuk mencegah kesan kumuh. “Ngarsa Dalem menekankan bahwa Malioboro harus terus dibersihkan dan ditingkatkan kebersihannya, termasuk selokan dan drainasenya,” ujar Hasto usai pertemuan.
Selain kebersihan, Sultan HB X juga menyoroti permasalahan kepadatan pengunjung di Malioboro, terutama saat musim liburan dan akhir pekan. Guna mengatasi hal ini, Sultan HB X menginstruksikan Pemkot Yogyakarta untuk mencari solusi alternatif guna mengurai kerumunan massa. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah pemanfaatan gedung DPRD DIY yang akan ditinggalkan setelah proses relokasi.
"Beliau memberikan arahan agar Pemkot Yogyakarta mencari solusi untuk mengurai kepadatan pengunjung di Malioboro, terutama saat musim liburan atau akhir pekan," kata Hasto. "Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah pemanfaatan gedung DPRD DIY yang akan ditinggalkan setelah proses relokasi. Gedung tersebut diharapkan dapat menjadi outlet atau ruang publik yang dapat mengurai konsentrasi massa di Malioboro."
Sultan HB X sendiri enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai isi pertemuan tersebut. Beliau mengarahkan awak media untuk meminta keterangan langsung kepada Walikota Yogyakarta. “Takon Pak Hasto (tanya Pak Hasto),” jawab Sultan singkat saat dicegat wartawan.
Arahan Sultan HB X ini menegaskan komitmen Pemerintah Daerah DIY untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas publik di kawasan Malioboro. Pemkot Yogyakarta diharapkan segera menindaklanjuti arahan tersebut dengan langkah-langkah konkret guna mewujudkan Malioboro yang bersih, nyaman, dan tertib bagi seluruh pengunjung.
Berikut poin-poin utama arahan Sultan HB X kepada Pemkot Yogyakarta terkait Malioboro:
- Peningkatan Kebersihan: Pembersihan menyeluruh kawasan Malioboro, termasuk selokan dan drainase.
- Penguraian Kepadatan: Mencari solusi alternatif untuk mengurangi kepadatan pengunjung, terutama saat libur dan akhir pekan.
- Pemanfaatan Gedung DPRD DIY: Mempertimbangkan pemanfaatan gedung DPRD DIY sebagai outlet atau ruang publik.
Upaya penataan dan peningkatan kualitas Malioboro ini diharapkan dapat terus menjaga daya tarik ikon wisata Yogyakarta tersebut, sekaligus memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para wisatawan.
Tindak Lanjut Pemerintah Kota Yogyakarta
Menanggapi arahan dari Sultan HB X, Pemerintah Kota Yogyakarta menyatakan kesiapannya untuk segera menindaklanjuti instruksi tersebut. Walikota Hasto Wardoyo menyatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum, dan instansi lainnya, untuk menyusun rencana aksi yang komprehensif.
Fokus utama dalam waktu dekat adalah peningkatan kebersihan, dengan penekanan pada pembersihan rutin dan pengelolaan sampah yang lebih efektif. Selain itu, Pemkot Yogyakarta juga akan mengkaji opsi pemanfaatan gedung DPRD DIY secara seksama, dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti kebutuhan ruang publik, potensi dampak lalu lintas, dan aspek legalitas.
"Kami akan segera bekerja untuk mewujudkan arahan dari Ngarsa Dalem. Kebersihan Malioboro adalah prioritas utama, dan kami akan meningkatkan upaya pembersihan dan pengelolaan sampah. Pemanfaatan gedung DPRD DIY juga akan kami kaji secara mendalam," ujar Hasto.
Lebih lanjut, Pemkot Yogyakarta juga berencana untuk melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya menjaga kebersihan dan ketertiban Malioboro. Melalui program-program edukasi dan sosialisasi, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dapat meningkat, sehingga tercipta Malioboro yang bersih, nyaman, dan lestari.