Babinsa Lumajang Inisiasi Pemasangan Tali Sling Penyeberangan Sungai Regoyo Demi Keamanan Siswa
Babinsa Lumajang Inisiasi Pemasangan Tali Sling Penyeberangan Sungai Regoyo Demi Keamanan Siswa
LUMAJANG, Jawa Timur - Sersan Mayor Novi Wahyu Santoso, seorang Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, memiliki gagasan mulia untuk mengatasi isolasi yang kerap dialami warga Dusun Sumberlangsep akibat banjir lahar Gunung Semeru.
Selama ini, Serma Wahyu dikenal karena dedikasinya menggendong anak-anak Dusun Sumberlangsep menyeberangi Sungai Regoyo saat banjir lahar melanda, agar mereka tetap bisa bersekolah. Namun, ia memiliki aspirasi lebih besar, yaitu menciptakan solusi permanen yang lebih aman bagi warga untuk melintasi sungai yang berbahaya tersebut.
Impian Tali Sling Penyeberangan
Gagasan Serma Wahyu adalah membangun tali sling yang membentang sepanjang 200 meter di atas Sungai Regoyo, menghubungkan Dusun Sumberlangsep dengan Dusun Sumberkajar. Tali sling ini dirancang khusus untuk menyeberangkan orang saat banjir lahar terjadi, sehingga anak-anak sekolah dan warga lainnya tidak perlu lagi mempertaruhkan keselamatan mereka dengan berjalan di tengah arus deras dan bebatuan tajam.
"Rencana saya, jika ada dana, tali sling ini akan dilengkapi dengan tempat duduk, seperti lift yang digunakan di daerah bersalju, untuk menyeberangkan orang," ungkap Serma Wahyu.
Kondisi Sungai Regoyo dan Dampaknya
Sungai Regoyo merupakan sungai yang terletak di kaki Gunung Semeru dan menjadi langganan banjir lahar dingin saat musim hujan. Satu-satunya akses jalan bagi warga Dusun Sumberlangsep adalah jembatan limpas sepanjang 200 meter dengan lebar hanya 2 meter. Jembatan limpas ini tidak memiliki pagar dan konstruksinya menyerupai bendungan, berada tepat di aliran sungai.
Saat banjir lahar dingin terjadi, material seperti pasir dan batu meluap di atas jembatan, membuatnya tidak dapat dilintasi. Risiko jatuh ke sungai dengan kedalaman lebih dari 5 meter sangat tinggi jika warga nekat melintas. Akibatnya, warga terpaksa menyeberangi langsung aliran Sungai Regoyo yang deras dan berbatu sebagai alternatif.
Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat Dusun Sumberlangsep memiliki ratusan anak yang bersekolah di seberang sungai, mulai dari tingkat dasar hingga menengah atas.
Dedikasi dan Harapan Serma Wahyu
Serma Wahyu telah mengabdikan diri selama tiga tahun terakhir, sejak bertugas di Koramil Candipuro, untuk membantu anak-anak sekolah menyeberangi sungai. Sambil menggendong mereka, ia sering bertanya tentang cita-cita mereka. Beragam jawaban ia terima, mulai dari guru, dokter, hingga tentara seperti dirinya.
Setiap malam, Serma Wahyu selalu memantau kondisi cuaca. Jika ada potensi banjir, ia akan bersiaga di tepi sungai sejak pagi hari. Ia berharap pemerintah dapat segera memberikan perhatian dan solusi bagi warga Dusun Sumberlangsep, karena masalah ini telah berlangsung lama tanpa penyelesaian.
"Saya ikhlas, tujuan saya agar anak-anak bisa sekolah dan akses warga bisa dibenahi. Masalah saya viral itu nomor sekian, yang penting anak-anak karena ini akses satu-satunya," tegas Serma Wahyu.
Serma Wahyu berharap inisiatif pemasangan tali sling ini dapat segera terwujud, sehingga warga Dusun Sumberlangsep dapat memiliki akses penyeberangan yang aman dan terhindar dari risiko bahaya banjir lahar Sungai Regoyo.