BPH Migas Catat Penurunan Konsumsi BBM Selama Libur Lebaran 2025, Kecuali Solar

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melaporkan adanya penurunan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) secara umum selama periode libur Lebaran 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Data ini terungkap dalam konferensi pers yang diadakan di kantor BPH Migas, Jakarta, pada Jumat (11/4/2025).

Posko Ramadhan-Idul Fitri (Rafi) 2025 sektor energi yang diselenggarakan BPH Migas berlangsung selama 26 hari, mulai dari 17 Maret hingga 11 April. Direktur BBM BPH Migas, Sentot Harijady Bradjanto Tri Putro, menyampaikan rincian data konsumsi BBM selama periode tersebut. Meskipun secara umum terjadi penurunan, terdapat anomali pada konsumsi solar yang justru mengalami peningkatan signifikan.

  • Penurunan Konsumsi Secara Umum:

    • Bensin (Gasoline): Turun 6%
    • Avtur: Turun 4%
    • Minyak Tanah (Kerosin): Turun 9%
  • Kenaikan Konsumsi:

    • Solar (Gasoil): Naik 11%

Sentot menjelaskan bahwa kenaikan konsumsi solar sebesar 11% ini menjadi pengecualian di tengah tren penurunan konsumsi BBM jenis lainnya. Sementara itu, jika dibandingkan dengan hari normal, konsumsi solar naik 9 persen dan bensin naik 7 persen. Peningkatan ini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi dan transportasi yang menggunakan solar tetap tinggi selama periode libur Lebaran.

"Penyaluran BBM pada periode Posko tahun 2025 ini apabila dibandingkan dengan tahun 2024, secara umum mengalami penurunan," ujar Sentot. Penurunan ini menjadi indikasi adanya perubahan pola konsumsi masyarakat atau faktor-faktor lain yang mempengaruhi mobilitas selama libur Lebaran.

BPH Migas juga mencatat puncak penyaluran BBM tertinggi selama arus mudik terjadi pada 29 Maret 2025, dengan kenaikan 25,68% dibandingkan penyaluran normal. Sementara itu, puncak penyaluran BBM tertinggi selama arus balik terjadi pada 5 April 2025, dengan kenaikan 19,17% dibandingkan penyaluran normal.

Untuk produk avtur, puncak penyaluran tertinggi selama arus mudik terjadi pada 28 Maret 2025, dengan kenaikan 11,99% dibandingkan penyaluran normal. Sedangkan puncak penyaluran avtur tertinggi selama arus balik terjadi pada 7 April 2025, dengan kenaikan 14,41% dibandingkan penyaluran normal. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas penerbangan selama periode mudik dan balik Lebaran, meskipun secara keseluruhan konsumsi avtur mengalami penurunan.

Untuk memastikan kelancaran pasokan BBM selama periode Rafi 2025, Pertamina menyiagakan infrastruktur dan fasilitas yang memadai, termasuk:

  • 125 Terminal BBM
  • 7.746 SPBU
  • 70 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU)
  • 1.832 SPBU Siaga 24 Jam
  • 57 Unit Kiosk Pertamina Siaga (SPBU Modular)
  • 200 Unit Pertamina Delivery Service (PDS)

Langkah-langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM di wilayah-wilayah dengan tingkat mobilitas tinggi selama libur Lebaran. Dengan ketersediaan infrastruktur dan fasilitas yang memadai, diharapkan masyarakat dapat melakukan perjalanan mudik dan balik dengan lancar dan nyaman.

Penurunan konsumsi BBM secara umum selama libur Lebaran 2025 menjadi catatan penting bagi BPH Migas dan Pertamina. Analisis lebih lanjut perlu dilakukan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pola konsumsi masyarakat dan merumuskan strategi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan energi di masa mendatang.