Polres Sumenep Gelar Baksos Unik: Upacara Dadakan dan Sembako untuk Pemulung TPA
Polres Sumenep Berikan Sentuhan Humanis Lewat Baksos di TPA
Sumenep – Polres Sumenep menggelar bakti sosial (baksos) yang berbeda dari biasanya. Kegiatan yang menyasar para pemulung di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Torbang, Desa Torbang, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur ini diawali dengan upacara dadakan yang mengundang gelak tawa, Jumat (11/4/2025).
Pemandangan unik terlihat ketika AKBP Hendri Noveri Santoso, Kapolres Sumenep, memberikan komando "Siap grak! Istirahat di tempat grak!" kepada Muna'i (50), seorang pemulung yang sehari-hari bergelut dengan tumpukan sampah. Muna'i, yang tampak kebingungan namun tetap berusaha mengikuti instruksi, menjadi pusat perhatian dan memicu suasana ceria di antara puluhan pemulung lainnya.
Upacara dadakan ini menjadi kejutan tersendiri bagi para pemulung. Muna'i mengaku baru pertama kali mengalami kejadian seperti ini selama bertahun-tahun bekerja di TPA. "Kami semua sudah diberitahu, katanya Polres akan bagi-bagi sembako. Tapi kami tidak tahu akan ada upacara, itu dadakan," ujarnya sambil tersenyum.
Wujud Kepedulian Polri dan Kebersamaan
Setelah upacara singkat yang penuh canda tawa, Kapolres Sumenep secara simbolis menyerahkan bantuan sembako kepada para pemulung. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi mereka yang menggantungkan hidup dari memilah sampah.
AKBP Hendri Noveri Santoso menjelaskan bahwa kegiatan bakti sosial ini merupakan wujud kepedulian Polri terhadap masyarakat, khususnya mereka yang kurang mampu. "Dengan kegiatan ini, kita lebih bisa mewujudkan kebersamaan di antara kita. Ini menampilkan bahwa Polri peduli kepada masyarakat," tegasnya.
Kegiatan bagi-bagi sembako ini sendiri merupakan agenda rutin Polres Sumenep dengan sasaran penerima yang berbeda-beda. Namun, kegiatan di TPA kali ini memiliki kesan tersendiri karena adanya interaksi yang lebih dekat dan humanis antara polisi dan masyarakat.
Momen Ceria di Tengah Tumpukan Sampah
Ketika ditanya mengenai ide upacara dadakan tersebut, Kapolres Sumenep hanya tersenyum. "Itu buat mengisi waktu, bercanda, sambil menunggu yang lain supaya rapi barisannya," ungkapnya.
Kegiatan bakti sosial ini tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga memberikan semangat dan kebahagiaan bagi para pemulung. Momen kebersamaan antara polisi dan pemulung di tengah lingkungan TPA yang keras menjadi pemandangan yang mengharukan dan menginspirasi.
Bagi Muna'i dan rekan-rekannya, bantuan sembako ini sangat berarti. Namun, lebih dari itu, mereka merasa dihargai dan diperhatikan oleh pihak kepolisian. Kegiatan ini membuktikan bahwa Polri tidak hanya hadir sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai pelayan dan sahabat masyarakat.
Kegiatan baksos ini sekaligus menjadi pengingat bahwa di balik tumpukan sampah, terdapat kehidupan dan perjuangan manusia yang patut diapresiasi dan dibantu. Polres Sumenep telah memberikan contoh nyata bagaimana membangun hubungan yang harmonis antara polisi dan masyarakat melalui kegiatan yang kreatif dan humanis.
- Manfaat Baksos: Meringankan beban ekonomi pemulung, memberikan semangat dan kebahagiaan, mempererat hubungan antara polisi dan masyarakat.
- Keunikan Kegiatan: Upacara dadakan yang mengundang gelak tawa, interaksi humanis antara polisi dan pemulung.
- Dampak Positif: Meningkatkan citra Polri di mata masyarakat, memberikan inspirasi bagi pihak lain untuk melakukan kegiatan serupa.
Seingat Muna'i, yang sudah bertahun-tahun menggantungkan hidup dari memulung sampah, jarang sekali pembagian sembako dilakukan di TPA. "Biasanya di pinggir jalan, kayak takjil atau diantar ke rumah-rumah atau berkumpul di balai (Desa)," imbuhnya.