Solo Siapkan Pembukaan Sekolah Rakyat 2025: Pendataan Siswa Dimulai
Solo Bergerak Cepat Siapkan Sekolah Rakyat: Pendataan Siswa Dimulai Menuju Tahun Ajaran 2025
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan Sekolah Rakyat dengan memulai proses pendataan calon siswa untuk tahun ajaran baru 2025. Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut dari arahan Kementerian Sosial (Kemensos) dan komitmen untuk menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.
Wali Kota Solo, Respati Ardi, menjelaskan bahwa Pemkot telah menerima surat resmi dari Kemensos yang menginstruksikan dimulainya pendataan siswa. Fokus awal pendataan ini kemungkinan akan menyasar calon siswa tingkat SMA, meskipun Pemkot Solo juga telah mengajukan usulan penambahan jenjang pendidikan, seperti SD dan SMP, kepada Kemensos.
"Kami sudah menerima surat dari Kemensos untuk memulai pendataan siswa. Kemungkinan, tahap awal akan difokuskan pada jenjang SMA. Kami juga telah mengajukan usulan penambahan jenjang SD dan SMP ke Kemensos," ujar Respati.
Proses pendataan ini krusial untuk memastikan kelancaran operasional Sekolah Rakyat pada tahun ajaran baru. Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan Kota Solo telah berkoordinasi untuk melaksanakan pendataan secara efektif dan efisien.
Sekolah Rakyat di Solo akan memanfaatkan aset milik Kemensos yang berlokasi di Kompleks Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) "Prof Dr Soeharso" di Kecamatan Jebres. Pemanfaatan aset ini diharapkan dapat mempercepat realisasi pendirian Sekolah Rakyat tanpa memerlukan investasi besar dalam pengadaan lahan dan bangunan.
"Kita akan memanfaatkan aset Kemensos di Soeharso. Tentu kita akan melakukan pengecekan dan penyesuaian agar sesuai dengan kebutuhan Sekolah Rakyat," lanjut Respati.
Respati juga mengungkapkan bahwa dirinya telah berdiskusi intensif dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengenai pendirian Sekolah Rakyat di Solo. Dukungan penuh dari Kemensos menjadi modal penting dalam mewujudkan program ini.
Inisiatif pendirian Sekolah Rakyat di Solo sejalan dengan program nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mengentaskan kemiskinan melalui peningkatan kualitas pendidikan. Kemensos sendiri menargetkan pengoperasian 53 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia pada awal tahun ajaran 2025/2026.
Rencana Pengembangan Sekolah Rakyat Solo:
- Pendataan calon siswa, dimulai dari jenjang SMA.
- Pengajuan usulan penambahan jenjang SD dan SMP ke Kemensos.
- Pemanfaatan aset Kemensos di Kompleks BRSPDF "Prof Dr Soeharso".
- Koordinasi antara Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan.
- Penyelarasan program dengan inisiatif nasional pengentasan kemiskinan.
Langkah-langkah persiapan yang matang ini menunjukkan komitmen Pemkot Solo untuk menghadirkan Sekolah Rakyat sebagai solusi inovatif dalam meningkatkan akses pendidikan dan kualitas sumber daya manusia di Kota Solo. Diharapkan, Sekolah Rakyat dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi diri dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Manfaat Sekolah Rakyat:
- Akses Pendidikan yang Lebih Luas: Membuka kesempatan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.
- Peningkatan Kualitas SDM: Menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja.
- Pengentasan Kemiskinan: Memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.
- Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat: Meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja.
- Pembangunan Daerah: Mendukung pembangunan daerah melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjadi pilar penting dalam pembangunan Kota Solo dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.