Pemerintah Telisik Kejanggalan Kematian PMI di Kamboja, Menteri P2MI Bantah Isu Penjualan Organ
Investigasi Kematian PMI di Kamboja: Bantahan Isu Penjualan Organ
Jakarta, Indonesia – Pemerintah Indonesia tengah melakukan investigasi mendalam terkait kematian seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Soleh Darmawan di Kamboja. Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menyatakan bahwa pihaknya menaruh perhatian serius terhadap kasus ini, terlebih setelah munculnya spekulasi mengenai kemungkinan adanya praktik penjualan organ.
Dalam keterangan pers yang disampaikan di kantornya, Jumat (11/4/2025), Menteri Karding menyampaikan bahwa berdasarkan pengamatan langsung terhadap jenazah Soleh Darmawan, serta keterangan dari pihak keluarga dan aparat setempat, dugaan awal mengarah pada tidak adanya indikasi penjualan organ. "Lipatan atau bekas luka yang ada pada bagian perut almarhum diindikasikan sebagai luka lama, bukan luka akibat operasi pengambilan organ," tegas Karding.
Pemerintah Siap Fasilitasi Autopsi
Meski demikian, Menteri Karding menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menutup kemungkinan lain. Jika pihak keluarga menginginkan penyelidikan lebih lanjut, termasuk melalui proses autopsi, Kementerian P2MI siap memfasilitasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. "Kami akan bantu sepenuhnya jika keluarga ingin memastikan penyebab kematian Soleh secara lebih detail," ujarnya.
Saat ini, penyebab pasti kematian Soleh Darmawan masih belum dapat dipastikan. Pemerintah masih menunggu hasil investigasi lebih lanjut untuk mengetahui apakah kematian tersebut disebabkan oleh penyakit atau faktor lainnya. Menteri Karding mengimbau semua pihak untuk tidak berspekulasi dan menunggu hasil investigasi resmi.
Kronologi Singkat Kasus Soleh Darmawan
Soleh Darmawan (24), seorang pemuda asal Bekasi, Jawa Barat, dilaporkan meninggal dunia di Kamboja pada tanggal 3 Maret 2025. Sebelum meninggal, Soleh diketahui bekerja di Kamboja setelah direkrut oleh sebuah yayasan penyalur kerja yang beroperasi di Jakarta Utara.
Ibunda Soleh, Diana (43), menuturkan bahwa anaknya awalnya dijanjikan pekerjaan di Thailand. Namun, setelah tiba di Thailand, komunikasi dengan Soleh terputus. Diana kemudian menerima kabar dari seorang pria bernama Kevin yang menginformasikan bahwa Soleh berada di Kamboja dan dalam kondisi sakit. Sehari kemudian, Kevin kembali menghubungi Diana dan mengabarkan bahwa Soleh telah meninggal dunia.
Kasus ini menjadi perhatian serius pemerintah, mengingat dugaan adanya praktik penipuan dan eksploitasi terhadap PMI. Kementerian P2MI berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan memberikan perlindungan maksimal kepada seluruh PMI yang bekerja di luar negeri.
Poin-poin penting dalam kasus ini:
- Kematian Soleh Darmawan, PMI asal Bekasi, di Kamboja.
- Dugaan awal tidak ada indikasi penjualan organ.
- Pemerintah siap memfasilitasi autopsi jika diminta keluarga.
- Penyebab kematian masih dalam penyelidikan.
- Kronologi perekrutan Soleh melalui yayasan penyalur kerja.
- Komitmen pemerintah untuk melindungi PMI.
Kementerian P2MI menghimbau kepada seluruh masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri agar selalu berhati-hati dan memastikan legalitas perusahaan penyalur kerja. Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan sistem perlindungan PMI untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan.