Pasar Kripto Indonesia: Transaksi Melambat, Basis Investor Terus Bertambah di Awal 2025

Pasar Kripto Indonesia: Transaksi Melambat, Basis Investor Terus Bertambah di Awal 2025

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Meskipun nilai transaksi aset kripto di Indonesia mengalami penurunan tipis pada awal tahun 2025, minat investor terhadap kelas aset digital ini tetap tinggi, ditandai dengan pertumbuhan jumlah konsumen yang signifikan. Data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan dinamika menarik dalam lanskap pasar kripto domestik.

Penurunan Transaksi yang Moderat

Pada bulan Februari 2025, total nilai transaksi aset kripto tercatat sebesar Rp 32,78 triliun. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 2,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana nilai transaksi mencapai Rp 33,69 triliun. Penurunan ini mengindikasikan adanya perlambatan aktivitas perdagangan kripto di Indonesia, meskipun tidak terlalu signifikan.

Pertumbuhan Basis Investor yang Solid

Di tengah penurunan nilai transaksi, jumlah konsumen aset kripto justru mengalami pertumbuhan yang positif. Pada bulan Februari 2025, jumlah konsumen tercatat sebanyak 13,31 juta, meningkat 3% dari bulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap investasi kripto masih tinggi, dan semakin banyak orang yang tertarik untuk memasuki pasar ini.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, menyatakan bahwa pertumbuhan jumlah konsumen aset kripto menunjukkan kepercayaan investor yang tetap terjaga dan kondisi pasar yang baik. Pernyataan ini menggarisbawahi potensi jangka panjang pasar kripto Indonesia, meskipun terdapat fluktuasi dalam nilai transaksi.

Ekosistem Kripto yang Berkembang

OJK juga mencatat bahwa hingga Maret 2025, terdapat 1.396 aset kripto yang dapat diperdagangkan di Indonesia. Selain itu, OJK telah memberikan izin kepada 22 entitas di ekosistem perdagangan aset kripto, termasuk:

  • 1 Bursa Kripto
  • 1 Lembaga Kliring Penjaminan dan Penyelesaian
  • 1 Pengelola Tempat Penyimpanan
  • 19 Pedagang Aset Kripto

Saat ini, OJK juga sedang memproses perizinan untuk 11 calon pedagang aset kripto. Hal ini menunjukkan komitmen OJK untuk mengembangkan ekosistem kripto yang sehat dan teratur di Indonesia.

Kilas Balik Kinerja Kripto 2024

Pada tahun 2024, pasar kripto Indonesia mengalami lonjakan yang signifikan. Nilai transaksi kripto mencapai Rp 650,61 triliun, meningkat hampir empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 149,25 triliun. Pertumbuhan ini juga melampaui volume transaksi tahun 2022 yang mencapai Rp 306,4 triliun, meskipun masih di bawah rekor tertinggi tahun 2021 sebesar Rp 859,4 triliun.

Jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia juga meningkat menjadi 22,91 juta pada tahun 2024, menunjukkan minat yang semakin besar terhadap investasi digital ini.

Prospek Pasar Kripto Indonesia

Meskipun terdapat perlambatan nilai transaksi pada awal tahun 2025, pasar kripto Indonesia menunjukkan potensi pertumbuhan yang berkelanjutan. Pertumbuhan jumlah konsumen yang konsisten, pengembangan ekosistem yang teratur oleh OJK, dan minat masyarakat yang tinggi terhadap investasi digital menjadi faktor-faktor yang mendukung prospek positif pasar kripto di Indonesia. Para pelaku pasar dan investor perlu terus memantau perkembangan regulasi, inovasi teknologi, dan tren pasar global untuk dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.