Kemenkop RI Inisiasi Koperasi MIMS: Dorong Kemandirian Ekonomi Pekerja Migran Indonesia

Kemenkop RI Inisiasi Koperasi MIMS: Dorong Kemandirian Ekonomi Pekerja Migran Indonesia

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia (Kemenkop RI) menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui peluncuran Koperasi Migran Indonesia Makmur Sejahtera (MIMS). Inisiatif ini diharapkan menjadi solusi komprehensif dalam mengatasi berbagai tantangan finansial yang dihadapi para pekerja migran, mulai dari pra-keberangkatan hingga kembali ke tanah air.

Wakil Menteri Koperasi RI, Ferry Juliantono, menekankan bahwa pembentukan Koperasi MIMS merupakan tonggak penting dalam upaya pemberdayaan ekonomi PMI. Lebih dari sekadar penyumbang devisa negara, PMI memiliki potensi besar sebagai agen pembangunan ekonomi di tingkat lokal maupun nasional. Untuk itu, Kemenkop RI menggandeng Inkubator Bisnis PMI (INBIS PMI) dan PUM Netherlands dalam sebuah kolaborasi strategis yang diresmikan di Surabaya, Jawa Timur.

Peran Strategis Koperasi MIMS

Koperasi MIMS hadir untuk menjawab permasalahan klasik yang seringkali membelit calon pekerja migran, yaitu tingginya biaya yang harus ditanggung sebelum keberangkatan. Biaya-biaya tersebut meliputi:

  • Pengurusan dokumen
  • Pelatihan kerja
  • Biaya hidup selama masa pelatihan

Dengan adanya Koperasi MIMS, diharapkan para calon PMI dapat memperoleh akses pembiayaan yang lebih terjangkau dan transparan. Selain itu, koperasi ini juga akan memberikan pendampingan dan pelatihan yang berkelanjutan, sehingga para PMI memiliki bekal yang cukup untuk sukses di negara tujuan.

Sinergi dengan Program Pemerintah

Inisiatif Koperasi MIMS sejalan dengan program pemerintah dalam membuka peluang kerja seluas-luasnya bagi tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Kemenkop RI juga menyambut baik upaya Kementerian Ketenagakerjaan dalam menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus PMI. Meskipun skema KUR mengharuskan adanya kontrak kerja sebelum pencairan, Koperasi MIMS hadir sebagai solusi untuk mengatasi kendala biaya awal yang seringkali menjadi penghalang bagi calon PMI.

Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) akan turut serta dalam memberikan pembiayaan untuk biaya-biaya awal tersebut. Dengan sinergi yang kuat antara Kemenkop RI, Kementerian Ketenagakerjaan, LPDB, dan Koperasi MIMS, diharapkan para PMI dapat memperoleh dukungan yang optimal dalam setiap tahapan karir mereka di luar negeri.

Membangun Ekosistem Ekonomi yang Berkelanjutan

Kehadiran INBIS PMI sebagai inkubator bisnis dan Koperasi MIMS sebagai wadah usaha diharapkan dapat membentuk ekosistem ekonomi yang solid dan berkelanjutan bagi para PMI. Melalui kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, mitra internasional, organisasi masyarakat, dan sektor swasta, diharapkan Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Dukungan untuk Koperasi Desa

Selain fokus pada pemberdayaan PMI, Kemenkop RI juga terus mendorong pembentukan koperasi desa (Kopdes) di seluruh Indonesia. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ekonomi desa melalui distribusi aset dan kegiatan produktif.

Dengan berbagai inisiatif ini, Kemenkop RI optimis dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. Koperasi diharapkan dapat menjadi badan usaha yang kompetitif dan berdaya saing, sehingga dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia.

Wamenkop RI mengharapkan Koperasi-Koperasi Desa Merah Putih yang diprakarsai oleh Presiden dapat segera terwujud di seluruh Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.