Anjloknya Harga Sayur, Gubernur Bengkulu Instruksikan Pembelian Hasil Panen Petani oleh Pejabat Daerah

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, mengambil langkah responsif terhadap keluhan para petani sayur di wilayahnya yang mengalami kerugian akibat anjloknya harga jual hasil panen. Menyusul aksi protes petani di Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong yang terpaksa membuang hasil panen mereka ke jalan, Helmi Hasan menerbitkan surat edaran yang menginstruksikan para bupati dan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk aktif membeli sayuran dari para petani.

"Saya telah mengeluarkan surat edaran yang meminta para bupati dan pejabat pemerintah provinsi untuk berpartisipasi dalam membeli sayuran milik petani yang tidak terserap pasar karena penurunan harga," ungkap Helmi Hasan, Jumat (11/4/2025).

Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi solusi sementara untuk mengatasi masalah kerugian yang dialami petani. Helmi Hasan menekankan bahwa pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk membantu rakyatnya yang sedang mengalami kesulitan, terutama saat panen raya ketika harga sayuran jatuh drastis dan pasar tidak mampu menyerap seluruh hasil panen.

"Jangan sampai saat panen, petani justru merugi. Sudah menjadi tugas kita untuk membantu rakyat yang sedang kesulitan, seperti petani sayuran saat ini. Hasil bumi petani yang tidak terserap pasar akan kita beli," tegasnya.

Selain solusi jangka pendek, Pemerintah Provinsi Bengkulu juga tengah menyiapkan langkah strategis untuk mengatasi masalah serupa di masa mendatang. Salah satunya adalah dengan merencanakan pembangunan pabrik saus yang akan memanfaatkan hasil panen lokal, seperti tomat dan pepaya.

"Untuk jangka panjang, jika selama ini hasil bumi kita seperti tomat dan pepaya dijual keluar Bengkulu, maka dengan adanya pabrik saus, hasil panen akan diserap di Bengkulu. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi petani yang terpaksa menjual sayuran saat harga anjlok," jelas Helmi Hasan.

Sebelumnya, sejumlah petani sayur di Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang, melakukan aksi protes dengan membuang hasil panen mereka sebagai bentuk kekecewaan atas anjloknya harga beli di tingkat pengepul. Harga kacang buncis, misalnya, turun drastis dari Rp 6.000 menjadi hanya Rp 500 per kilogram. Harga tomat dan sayuran lainnya pun mengalami penurunan serupa, hanya dihargai sekitar Rp 500 per kilogram.

Berikut poin penting dalam berita ini:

  • Gubernur Bengkulu mengeluarkan surat edaran untuk membantu petani.
  • Pejabat daerah diinstruksikan membeli hasil panen petani.
  • Harga sayuran anjlok menjadi penyebab protes petani.
  • Pemerintah berencana membangun pabrik saus untuk serap hasil panen lokal.
  • Aksi petani membuang hasil panen sebagai bentuk protes.