Tren Permohonan Suaka di Eropa Menurun: Analisis Mendalam di Balik Angka

Tren Permohonan Suaka di Eropa Menurun: Analisis Mendalam di Balik Angka

Angka permohonan suaka di Uni Eropa menunjukkan tren penurunan pada tahun 2024, memicu perdebatan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan pengungsi dan pencari suaka. Meskipun data menunjukkan penurunan 11% dibandingkan tahun sebelumnya, para ahli memperingatkan untuk tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa situasi di negara asal para pencari suaka telah membaik. Kompleksitas isu migrasi dan suaka memerlukan analisis yang lebih mendalam untuk memahami dinamika yang sebenarnya.

Penurunan Permohonan: Fakta dan Interpretasi

Data dari Uni Eropa menunjukkan bahwa lebih dari 1 juta aplikasi suaka diajukan pada tahun 2024. Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh berkurangnya jumlah aplikasi dari warga negara Suriah, Afghanistan, dan Turki. Jerman, yang secara tradisional menjadi tujuan utama para pencari suaka, juga mengalami penurunan signifikan dalam jumlah permohonan.

Namun, data yang belum dirilis dan diklasifikasikan oleh surat kabar Jerman "Welt am Sonntag" menunjukkan bahwa pada kuartal pertama 2025, Prancis menerima permohonan suaka terbanyak di Uni Eropa, diikuti oleh Spanyol dan Jerman. Badan Suaka Uni Eropa (EUAA) tidak mengonfirmasi data ini, tetapi laporan terbaru dari Kantor Federal untuk Migrasi dan Pengungsi Jerman (BAMF) membenarkan penurunan aplikasi suaka di Jerman, mencapai titik terendah sejak pandemi COVID-19.

Jerman, yang selama ini menjadi negara penerima pencari suaka terbesar di Uni Eropa, mengalami penurunan aplikasi suaka lebih dari 30% pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini memunculkan pertanyaan tentang faktor-faktor yang mendorong perubahan tren ini.

Alasan di Balik Penurunan: Lebih dari Sekadar Angka

Profesor kebijakan migrasi dan suaka di Universitas Leiden, Sarah Wolff, menekankan bahwa mencari suaka bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah keterpaksaan akibat berbagai faktor seperti:

  • Ketidakstabilan politik
  • Konflik
  • Ancaman terhadap keselamatan fisik
  • Penganiayaan
  • Perubahan iklim

Wolff juga menepis anggapan bahwa para pencari suaka "berkeliling" ke berbagai negara untuk mencari suaka. Sebaliknya, mereka cenderung mencari tempat aman yang dekat dengan negara asal dan memiliki komunitas diaspora yang kuat. Studi tahun 2024 dari Universitas Southampton mengidentifikasi "koneksi sosial" sebagai alasan terkuat untuk mencari suaka.

Penurunan angka permohonan suaka tidak memberikan gambaran lengkap tentang masalah yang kompleks ini. Contohnya, penurunan aplikasi dari warga Afghanistan setelah pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada tahun 2024 bukan berarti mereka tidak ingin mencari suaka, tetapi karena mereka semakin sulit untuk melarikan diri dari negara tersebut.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tren

Selain situasi di negara asal, faktor-faktor lain yang mempengaruhi tren permohonan suaka meliputi:

  • Penumpukan atau pembatasan proses aplikasi
  • Pengambilan keputusan oleh pihak berwenang
  • Perubahan kebijakan lokal (misalnya, negara yang menyatakan tidak akan memproses permohonan suaka)
  • Ancaman deportasi
  • Pengawasan perbatasan
  • Permusuhan publik terhadap pengungsi di negara tujuan

Kepala program Keanekaragaman dan Migrasi Eropa di Pusat Kebijakan Eropa, Alberto-Horst Neidhard, menyarankan untuk melihat data dari sisi tren jangka panjang daripada penurunan dari bulan ke bulan. Ia juga menekankan bahwa penurunan permohonan suaka tidak berarti dunia menjadi lebih aman.

Kesimpulan

Penurunan tren permohonan suaka di Eropa merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Memahami faktor-faktor ini memerlukan analisis yang mendalam dan hati-hati, serta menghindari kesimpulan yang terburu-buru. Data statistik harus dilihat dalam konteks historis dan sebagai bagian dari tren jangka panjang. Penting untuk diingat bahwa migrasi adalah isu yang kompleks dan dinamis, dan penurunan permohonan suaka tidak selalu mencerminkan perbaikan situasi di negara asal para pencari suaka.