ISI Surakarta Ekspansi ke Banyuwangi: Buka Program Studi Etnomusikologi dan Tari Mulai 2025

ISI Surakarta Lebarkan Sayap ke Banyuwangi: Peluang Baru bagi Pengembangan Seni dan Budaya Lokal

Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta mengumumkan pembukaan kelas perkuliahan di Banyuwangi, menandai langkah strategis dalam mendukung pengembangan seni dan budaya lokal. Program ini dijadwalkan mulai pada tahun akademik 2025, menawarkan kesempatan emas bagi putra-putri daerah untuk mendalami ilmu seni secara formal dan akademis.

Rektor ISI Surakarta, Dr. I Nyoman Sukerta, menyampaikan kabar gembira ini saat bertemu dengan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, beberapa waktu lalu. Pertemuan tersebut membahas finalisasi persiapan teknis pembukaan program studi di Banyuwangi.

"Kami sangat antusias untuk memulai perkuliahan di Banyuwangi pada tahun 2025. Pendaftaran akan dibuka melalui jalur mandiri pada Mei 2025. Kami mengundang para calon mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan ini," ujar Dr. Nyoman.

Dua Program Studi Awal: Etnomusikologi dan Tari

Pada tahap awal, ISI Surakarta akan membuka dua program studi (Prodi) unggulan di kampus Banyuwangi, yaitu Etnomusikologi dan Tari. Masing-masing prodi akan menerima kuota 15 mahasiswa baru.

Dr. Nyoman menjelaskan bahwa setelah proses perizinan pendirian Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) rampung, ISI Surakarta berencana menambah program studi lainnya yang relevan dengan potensi daerah.

"Kami memiliki banyak pilihan prodi di ISI Solo, seperti Film Televisi, Desain Komunikasi Visual, dan lain-lain. Potensi ini bisa kita kembangkan juga di Banyuwangi," tambahnya.

Mengapa Banyuwangi?

Banyuwangi dipilih sebagai lokasi ekspansi karena kekayaan seni dan budaya yang luar biasa. Daerah ini memiliki beragam warisan budaya khas, seperti Gandrung, Barong, Jaranan Buto, Trengganis, dan Kuntulan. Keberagaman ini menciptakan ekosistem yang ideal untuk pendidikan seni dan budaya.

"Kekayaan seni budaya Banyuwangi menjadi daya tarik utama bagi kami. Kami ingin memberikan kesempatan kepada generasi muda Banyuwangi untuk mempelajari, melestarikan, dan mengembangkan warisan budaya leluhur mereka secara akademis," tegas Dr. Nyoman.

ISI Surakarta juga berkomitmen untuk melibatkan seniman dan budayawan lokal Banyuwangi sebagai pengajar, berkolaborasi dengan dosen-dosen dari ISI. Kurikulum akan dirancang khusus untuk memasukkan unsur-unsur kesenian lokal Banyuwangi, sehingga kehadiran ISI dapat memperkuat fondasi kearifan lokal.

Dukungan Penuh dari Pemerintah Daerah

Bupati Ipuk Fiestiandani menyambut hangat inisiatif ISI Surakarta. Ia menekankan bahwa pembukaan kelas perkuliahan ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya di bidang seni dan budaya.

"Kami berharap kehadiran ISI tidak hanya memberikan kesempatan bagi anak-anak Banyuwangi untuk belajar seni, tetapi juga mendorong perkembangan seni dan budaya Banyuwangi agar semakin relevan dengan perkembangan zaman," kata Bupati Ipuk.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menjamin dukungan penuh, termasuk penyediaan lokasi dan fasilitas yang dibutuhkan.

"Kami akan memberikan dukungan melalui APBD untuk sarana dan prasarana penunjang," tambahnya.

Apresiasi dari Dewan Kesenian Blambangan

Dukungan juga datang dari Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB), Hasan Basri. Ia menyampaikan rasa syukur atas kehadiran ISI di Banyuwangi dan mengapresiasi kurikulum yang akan memasukkan unsur kesenian Banyuwangi.

DKB berjanji akan memberikan dukungan penuh, termasuk dalam proses rekrutmen mahasiswa. Bahkan, DKB telah aktif melakukan sosialisasi ke berbagai sanggar seni di Banyuwangi.

"Kami juga berencana menggandeng pemerintah desa untuk mendukung program ini, karena ini merupakan bagian dari upaya membangun Banyuwangi di bidang kebudayaan," pungkasnya.

ISI Surakarta membuka kelas perkuliahan di Banyuwangi menjadi angin segar bagi dunia seni dan budaya di ujung timur Pulau Jawa. Dengan kurikulum yang relevan dan dukungan penuh dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat melahirkan generasi seniman dan budayawan yang kompeten dan mampu melestarikan warisan budaya Banyuwangi.

Peluang bagi generasi muda Banyuwangi untuk mengembangkan diri di bidang seni dan budaya semakin terbuka lebar.