Jakarta Hidup Kembali 24 Jam: Gubernur Pramono Anung Revitalisasi Taman dengan Dana KLB, Mengadopsi Jejak Ahok

Jakarta Hidup Kembali 24 Jam: Gubernur Pramono Anung Revitalisasi Taman dengan Dana KLB, Mengadopsi Jejak Ahok

Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengumumkan rencana ambisius untuk merevitalisasi sejumlah taman di ibu kota dan membukanya selama 24 jam penuh. Langkah ini diambil dengan memanfaatkan dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dari pihak swasta, sebuah metode yang sebelumnya sukses diterapkan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"KLB sudah saya minta untuk ditandatangani, dan sudah ada. Jadi, apa yang dulu dilakukan Pak Ahok ketika membangun Jembatan Semanggi dan Kalijodo, sekarang akan kita lakukan yang sama," ujar Pramono saat mengunjungi Taman Langsat di Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2025). Pernyataan ini menegaskan komitmennya untuk melanjutkan inisiatif yang terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas ruang publik di Jakarta.

Pemanfaatan Dana KLB untuk Pembangunan Berkelanjutan

Dana KLB, yang diperoleh dari kompensasi atas pelampauan Koefisien Lantai Bangunan oleh pengembang, akan dialokasikan untuk berbagai proyek strategis. Selain revitalisasi taman, dana ini juga akan digunakan untuk pembangunan Transit-Oriented Development (TOD) di kawasan strategis seperti Blok M dan Bundaran HI. Pembangunan TOD ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas transportasi publik dan mendorong mobilitas warga Jakarta.

Penggunaan dana KLB sebagai sumber pembiayaan pembangunan bukan hal baru di Jakarta. Ahok, melalui Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 175 Tahun 2015, telah meletakkan dasar hukum yang kuat untuk pemanfaatan dana kompensasi KLB. Kebijakan ini kemudian dilanjutkan oleh Anies Rasyid Baswedan, yang juga menggunakan dana KLB untuk berbagai proyek infrastruktur dan ruang publik.

Taman 24 Jam: Menghidupkan Ruang Publik di Jakarta Selatan

Sebagai langkah awal, beberapa taman di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, akan menjadi proyek percontohan untuk program taman 24 jam. Taman-taman tersebut antara lain Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada potensi kawasan Blok M sebagai pusat aktivitas ekonomi dan sosial, serta rencana untuk menjadikan kawasan ini sebagai ibu kota ASEAN.

"Kami akan membuat taman ini, tiga taman ini Ayodya, Langsat dan Leuser ini menjadi taman utamanya ASEAN. Tiga taman ini nanti akan kita hubungkan secara baik dan dalam jangka menengah panjang, tempat ini akan menjadi betul-betul sarana ibu kota ASEAN," jelas Pramono.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyadari bahwa fasilitas di ketiga taman tersebut sudah cukup memadai untuk menampung berbagai aktivitas masyarakat. Selain itu, keberadaan UMKM di sekitar taman juga menjadi daya tarik tersendiri. Namun, penataan dan perbaikan fasilitas tetap diperlukan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengunjung.

Penataan dan Peningkatan Fasilitas Taman

Beberapa penataan yang akan dilakukan di antaranya adalah perapian area parkir, renovasi toilet, dan penambahan sarana jogging track. Dengan peningkatan fasilitas ini, diharapkan taman-taman tersebut dapat menjadi ruang publik yang inklusif dan multifungsi, yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk berolahraga, bersantai, dan berinteraksi sosial.

"Untuk itu saya akan segera memulai keinginan untuk membuka 24 jam salah satu yang dimulai dari taman ini. Ini adalah menjadi landmark awal Jakarta akan mempunyai taman yang dibuka 24 jam. Apalagi di daerah sini, dalam jangka pendek ini, Blok M juga akan kami lakukan banyak renovasi," jelasnya.

Inisiatif ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Dengan adanya taman yang buka 24 jam, diharapkan aktivitas ekonomi di sekitar taman akan meningkat, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendapatan UMKM.

Dampak Positif bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Lebih lanjut, Pramono Anung menekankan pentingnya ruang terbuka hijau bagi kesehatan fisik dan mental masyarakat. Dengan adanya taman yang terawat dan mudah diakses, diharapkan masyarakat dapat lebih sering berinteraksi dengan alam, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

"Sehingga benar-benar fungsinya selain untuk membuat masyarakat pikirannya lebih sehat, Tetapi juga jiwanya menjadi lebih sehat," pungkasnya. Program revitalisasi taman ini merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang lebih layak huni, berkelanjutan, dan berdaya saing global.