Indonesia Raih Kontrak Ekspor Fantastis Rp 542 Miliar di Ajang Food and Hotel Asia 2025 Singapura

Indonesia Unjuk Gigi di FHA 2025, Raih Kontrak Ekspor Ratusan Miliar

Jakarta, Indonesia – Di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan, Indonesia berhasil membuktikan daya saing produk dalam negeri di kancah internasional. Kehadiran Paviliun Indonesia pada pameran Food and Hotel Asia (FHA) 2025 di Singapura membuahkan hasil yang sangat menggembirakan, dengan perolehan kontrak ekspor senilai 32,2 juta dollar AS atau setara dengan Rp 542 miliar.

Keberhasilan ini merupakan buah kolaborasi apik antara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Bank Indonesia (BI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sinergi ini terwujud dalam partisipasi 35 perusahaan produsen dan eksportir skala UMKM, yang merupakan jumlah terbanyak sepanjang keikutsertaan Indonesia di FHA.

Selama empat hari pameran, Paviliun Indonesia menjadi magnet bagi para pelaku industri makanan dan minuman (mamin) global, dengan mencatat lebih dari 5.714 kunjungan. Tujuh kontrak ekspor berhasil diamankan untuk berbagai produk unggulan Indonesia, meliputi:

  • Kakao dan cokelat
  • Madu
  • Produk bumbu organik
  • Aneka produk makanan dan minuman lainnya

Tidak hanya itu, potensi transaksi senilai 11,5 juta dollar AS atau sekitar Rp 194 miliar juga terbuka lebar untuk produk-produk seperti mie instan, camilan organik, aneka rempah, dan berbagai produk mamin lainnya. Angka ini menunjukkan potensi besar ekspor Indonesia di masa depan.

Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian ini. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perbankan BUMN, Bank Indonesia, dan sektor swasta dalam mempromosikan ekspor produk Indonesia, terutama di tengah ketidakpastian perdagangan dunia. Tommy, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa pemerintah akan terus memperkuat promosi dan pendampingan bagi eksportir UMKM, mulai dari pembinaan, pembiayaan, hingga promosi ke pasar global.

Atase Perdagangan Republik Indonesia di Singapura, Billy Anugrah, menyoroti dominasi produk mamin dalam transaksi selama FHA 2025. Ia menjelaskan bahwa produk mamin merupakan salah satu tulang punggung utama industri Indonesia, dengan kontribusi signifikan terhadap ekspor nasional selama lima tahun terakhir. Billy juga mencatat pertumbuhan positif tren ekspor produk mamin Indonesia, dengan pertumbuhan 10,55 persen secara tahunan (Year on Year/YoY) di tahun 2024, dan bahkan untuk pasar Singapura, tumbuh 62,3 persen YoY. Ia optimis tren ini dapat terus meningkat melalui promosi berkelanjutan dan penguatan kerja sama dengan berbagai pihak.

Keberhasilan Indonesia di FHA 2025 menjadi bukti nyata bahwa produk dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan, industri mamin Indonesia siap menembus pasar dunia dan menjadi motor penggerak perekonomian nasional.