Kisah Heroik di Pantai Ketawang: Pemancing Selamatkan Remaja Terseret Ombak dengan Drone dan Senar Pancing
Aksi Penyelamatan Dramatis di Pantai Ketawang: Kolaborasi Drone dan Senar Pancing Selamatkan Nyawa Remaja
Pantai Ketawang, Purworejo, Jawa Tengah, menjadi saksi bisu dari sebuah aksi penyelamatan yang mendebarkan. Tumijo, seorang pemancing berusia 50 tahun yang lebih dikenal dengan sapaan Mbah Jo, secara tak terduga menjelma menjadi pahlawan setelah berhasil menyelamatkan seorang remaja bernama Dika yang terseret ombak ganas sejauh 400 meter dari bibir pantai. Aksi heroik ini melibatkan pemanfaatan tak lazim dari sebuah drone dan seutas senar pancing.
Kejadian bermula ketika sebuah keluarga asal Wonosobo menikmati liburan di Pantai Ketawang. Dua anggota keluarga, Ahmad dan Dika, memutuskan untuk berenang di laut, mengabaikan peringatan tentang ombak tinggi yang terpampang jelas di sekitar pantai. Malang tak dapat dihindari, ombak besar menghantam keduanya. Ahmad berhasil berjuang kembali ke tepi pantai, namun Dika tidak seberuntung itu. Ia terseret arus deras hingga semakin jauh dari pantai, membuat keluarganya panik dan berteriak meminta pertolongan.
Mbah Jo, yang saat itu berada di warungnya yang tak jauh dari lokasi kejadian, mendengar teriakan panik tersebut dan segera bertindak. Awalnya, Mbah Jo mencoba memberikan pertolongan dengan menggunakan bambu yang diikat tali, tetapi usahanya sia-sia karena jarak korban yang terlalu jauh. Di tengah kebingungannya, ia teringat akan drone milik temannya, Ridwan, yang sedang dititipkan di warungnya. Sebuah ide berani pun terlintas di benaknya.
Dengan cepat, Mbah Jo mengambil drone tersebut dan mengikatkan sebuah kotak styrofoam sebagai pelampung darurat menggunakan senar pancing PE yang kuat. Ridwan, pemilik drone, dengan sigap mengendalikan drone tersebut menuju Dika yang terlihat semakin kelelahan melawan arus. Meskipun drone tersebut tidak dilengkapi dengan kamera, Ridwan mengandalkan insting dan perkiraan arah untuk menerbangkannya.
Keajaiban terjadi. Styrofoam yang diterbangkan drone tersebut jatuh cukup dekat dengan Dika. Dengan sisa tenaganya, Dika meraih pelampung darurat tersebut. Mbah Jo dan warga yang berada di pantai segera menarik senar pancing, menarik Dika perlahan-lahan menuju tepi pantai. Suasana tegang bercampur haru menyelimuti pantai. Warga saling memberikan semangat, bahkan takbir terdengar dari kerumunan.
Setelah kurang lebih sepuluh menit berjuang, Dika akhirnya berhasil ditarik ke tepi pantai dalam kondisi lemas namun sadar. Warga segera memberikan pertolongan pertama sebelum ambulans tiba dan membawanya ke Puskesmas Grabag. Beruntung, Dika memiliki kemampuan berenang sehingga ia tidak panik saat terseret arus dan mampu bertahan.
Aksi heroik Mbah Jo ini menuai pujian dari banyak pihak. Ia membuktikan bahwa dengan kreativitas dan keberanian, bahkan alat sederhana seperti drone dan senar pancing dapat digunakan untuk menyelamatkan nyawa. Mbah Jo sendiri merendah dan mengatakan bahwa ia hanya melakukan apa yang bisa ia lakukan. Baginya, yang terpenting adalah Dika selamat.
Kisah penyelamatan ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di pantai, terutama saat ombak tinggi. Peringatan yang diberikan oleh petugas pantai sebaiknya tidak diabaikan demi keselamatan diri sendiri dan orang lain. Selain itu, kisah ini juga menunjukkan pentingnya gotong royong dan kepedulian terhadap sesama. Di saat-saat genting, bantuan dari orang lain dapat menjadi penentu antara hidup dan mati.
Daftar Kata Kunci Penting:
- Pantai Ketawang
- Penyelamatan
- Drone
- Senar pancing
- Ombak
- Mbah Jo
- Remaja
- Purworejo
- Aksi heroik
- Puskesmas Grabag