Evakuasi Warga Gaza: DPR Ingatkan Prabowo Jaga Independensi Kebijakan Luar Negeri Indonesia

DPR Apresiasi Rencana Evakuasi Warga Gaza, Tekankan Pentingnya Independensi Kebijakan Luar Negeri

Anggota Komisi I DPR RI, Yulius Setiarto, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia. Inisiatif ini dipandang sebagai cerminan nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung dalam Pancasila.

"Sikap kemanusiaan yang ditunjukkan Presiden Prabowo patut diapresiasi, karena hal ini sejalan dengan ideologi Pancasila yang kita anut," ujar Yulius kepada awak media, menekankan pentingnya respons cepat terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza.

Pernyataan ini muncul setelah Presiden Prabowo mengumumkan kesiapan Indonesia untuk menampung sekitar 1.000 warga Gaza dalam gelombang pertama evakuasi, khususnya mereka yang mengalami luka-luka, trauma mendalam, dan anak-anak yatim piatu. Rencana ini disampaikan menjelang kunjungan Presiden ke beberapa negara di kawasan Timur Tengah.

Independensi Politik Luar Negeri Harus Dijaga

Namun, Yulius juga mengingatkan bahwa kebijakan kemanusiaan ini harus selaras dengan prinsip dasar politik luar negeri Indonesia yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. Dukungan terhadap kemerdekaan Palestina adalah sikap yang tidak dapat ditawar-tawar.

"Dukungan penuh Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina merupakan prinsip yang tidak bisa dinegosiasikan," tegasnya, menekankan bahwa bantuan kemanusiaan tidak boleh mengkompromikan posisi Indonesia dalam isu Palestina.

Lebih lanjut, Yulius mengingatkan agar rencana evakuasi ini tidak disalahartikan sebagai bagian dari skenario pihak lain untuk mengosongkan Jalur Gaza dari penduduknya. Gaza adalah wilayah Palestina, dan upaya kemanusiaan Indonesia harus dipandang sebagai tindakan murni untuk meringankan penderitaan warga sipil.

"Jangan sampai niat baik Presiden Prabowo untuk menampung warga Palestina yang menjadi korban agresi dinilai sebagai bagian dari rencana pihak tertentu," kata Yulius.

Hindari Kaitkan dengan Isu Lain

Yulius juga menekankan bahwa upaya kemanusiaan ini tidak boleh dikaitkan dengan agenda lain, terutama dalam konteks negosiasi tarif impor dengan Amerika Serikat. Indonesia saat ini sedang berupaya untuk menurunkan tarif impor sebesar 32% yang diberlakukan oleh pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.

"Upaya negosiasi tarif impor dengan AS tidak boleh disertai dengan kompensasi yang dapat ditafsirkan sebagai dukungan terhadap kebijakan AS yang tidak sejalan dengan prinsip politik luar negeri kita," jelas Yulius.

Oleh karena itu, Yulius mengajak semua pihak untuk menunggu penjelasan lebih rinci dari Presiden terkait rencana evakuasi ini. Ia menekankan bahwa masukan dari publik sangat penting dalam perumusan kebijakan luar negeri yang efektif.

"Sebaiknya kita menunggu penjelasan lebih lanjut dari Presiden. Selain itu, masyarakat diharapkan dapat memberikan masukan konstruktif untuk memperkuat rencana tersebut dan memastikan bahwa pelaksanaannya selaras dengan prinsip dasar politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif," imbuhnya.

Presiden Prabowo sebelumnya telah menyatakan kesiapannya untuk mengirimkan pesawat guna mengevakuasi sekitar seribu warga Gaza ke Indonesia. Beliau menegaskan bahwa evakuasi ini akan dilakukan dengan persetujuan semua pihak terkait dan bersifat sementara. Warga Gaza yang dievakuasi akan dikembalikan ke tanah air mereka setelah kondisi di Gaza membaik dan memungkinkan.

"Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, kehadiran mereka di sini hanya sementara, sampai mereka pulih dan sehat kembali. Pada saat mereka pulih dan sehat kembali, dan kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah asal mereka," tegas Prabowo.