Program 'Cianjur Nyaah ka Indung': Penghormatan Mendalam Pejabat Jawa Barat kepada Lansia

markdown Di tengah peluncuran program sosial yang menyentuh hati, "Cianjur Nyaah ka Indung" atau "Cianjur Sayang Ibu", sebuah momen penghormatan mendalam terjadi di Kabupaten Cianjur. Acara yang dihadiri oleh tokoh masyarakat dan pejabat pemerintahan Jawa Barat, termasuk Dedi Mulyadi, menjadi saksi bisu ketika sejumlah tokoh publik tersebut bersimpuh di hadapan seorang wanita lanjut usia. Kejadian ini bukan sekadar seremonial, melainkan simbol dari komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para ibu, khususnya mereka yang berada dalam kondisi ekonomi yang kurang beruntung.

Momen mengharukan ini terjadi saat Dedi Mulyadi, yang dikenal dengan pendekatan humanisnya dalam memimpin, secara khusus meminta hadirin untuk memberikan penghormatan kepada sosok ibu yang dihadirkannya. Ibu tersebut, yang berasal dari Desa Maleber, Kecamatan Karangtengah, Cianjur, menjadi pusat perhatian ketika para tamu undangan memberikan sumbangan spontan sebagai wujud "kadeudeuh" atau rasa sayang. Dana yang terkumpul mencapai Rp 21 juta, yang kemudian digenapkan menjadi Rp 45 juta oleh Dedi Mulyadi.

Dalam pidatonya di Taman Pancaniti, Cianjur, pada hari Jumat, 11 April 2025, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa "Cianjur Nyaah ka Indung" adalah gerakan sosial yang mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di seluruh Jawa Barat untuk memiliki ibu asuh. Para ASN dan pegawai BUMD memiliki tanggung jawab untuk mengurus dan memenuhi kebutuhan ibu asuh mereka, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan dasar sehari-hari.

  • Target Program: Program ini menargetkan 50.000 ibu di seluruh Jawa Barat.
  • Tujuan Utama: Meningkatkan kesejahteraan kaum ibu, khususnya mereka yang hidup dalam kondisi ekonomi yang sulit.
  • Fleksibilitas Kerja: ASN yang memiliki ibu yang sakit diizinkan untuk bekerja dari rumah agar dapat merawat ibunya.

Program ini tidak hanya berfokus pada pemberian bantuan materi, tetapi juga menekankan pentingnya penghormatan dan perhatian terhadap para ibu. Diharapkan, seluruh elemen masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam upaya memuliakan peran ibu sebagai pilar keluarga dan masyarakat.

Setelah acara, antusiasme masyarakat terlihat jelas. Ratusan warga yang berada di sekitar Pendopo Bupati berdesakan untuk bersalaman dan berfoto bersama Dedi Mulyadi. Beberapa di antara mereka juga menyampaikan aspirasi dan keluhan terkait masalah ekonomi serta infrastruktur, seperti kondisi jalan yang rusak.

Inisiatif "Cianjur Nyaah ka Indung" ini menjadi contoh konkret bagaimana pemerintah daerah dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kaum ibu. Dengan menggabungkan pendekatan sosial dan kebijakan yang berpihak pada keluarga, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kehidupan para ibu di Jawa Barat. Program ini juga menyiratkan pesan mendalam tentang pentingnya menghormati dan menghargai peran ibu dalam keluarga dan masyarakat. Selain itu memberikan fleksibilitas bagi ASN untuk merawat ibu mereka yang sakit adalah langkah inovatif untuk mendukung keseimbangan kehidupan kerja dan keluarga.