Arus Urbanisasi Pasca Lebaran 2025 Melonjak, Jakarta Banjir Pendatang Baru Pencari Kerja
Jakarta Catat Lonjakan Pendatang Baru Pasca Lebaran, Gubernur Ungkap Faktor Pemicu
Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mencatat adanya peningkatan signifikan jumlah pendatang baru yang memasuki ibu kota pasca perayaan Idul Fitri 2025. Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa lonjakan ini didorong oleh tingginya minat masyarakat dari berbagai daerah untuk mencari peluang kerja di Jakarta.
"Sesuai prediksi kami, terjadi peningkatan signifikan. Kondisi di daerah saat ini mendorong banyak orang mencari pekerjaan di Jakarta," ujar Pramono saat ditemui di Taman Langsat, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2025).
Menurut Pramono, dinamika industri di wilayah penyangga Jakarta, seperti Cirebon dan Jawa Barat, menjadi salah satu faktor utama pendorong arus urbanisasi ini. Aktivitas ekonomi yang menggeliat di daerah-daerah tersebut memotivasi masyarakat untuk mengadu nasib di Jakarta.
"Laporan mengenai masalah di perusahaan seperti Sritek, serta perusahaan-perusahaan di sepanjang Cirebon dan Jawa Barat, turut menjadi pertimbangan," jelasnya.
Data peningkatan jumlah pendatang ini diperoleh dari Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, yang mencatat peningkatan pergerakan kendaraan yang masuk dan keluar Jakarta selama periode pasca-Lebaran. Pramono menilai data Dishub lebih akurat dalam menggambarkan pergerakan masyarakat dibandingkan data yang dimiliki Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).
"Saya lebih percaya pada angka riil yang dimiliki Dishub, yaitu data keluar masuknya kendaraan. Data Dukcapil hanya mencatat identitas warga yang terdaftar," tegasnya.
Menanggapi lonjakan pendatang baru ini, Pemprov Jakarta telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. Pemerintah akan memberikan pelatihan keterampilan dan memfasilitasi pencatatan administrasi kependudukan bagi para pendatang.
"Tidak masalah jika mereka tetap menjadi warga luar Jakarta. Yang penting, mereka memiliki identitas kependudukan yang jelas. Kami sedang mengupayakannya, dan saya sudah menginstruksikan para wali kota, camat, dan lurah untuk menyelenggarakan job fair dan pelatihan," kata Pramono.
Data Disdukcapil Ungkap Fakta
Berdasarkan data dari Disdukcapil DKI Jakarta, tercatat sebanyak 1.084 pendatang baru memasuki Jakarta pada periode 8 hingga 11 April 2025. Dari jumlah tersebut, 572 adalah perempuan dan 512 adalah laki-laki. Jakarta Timur menjadi wilayah tujuan utama, diikuti oleh Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu.
Sebelumnya, Pemprov Jakarta sempat memprediksi penurunan jumlah pendatang pasca-Lebaran 2025. Prediksi ini didasarkan pada persepsi masyarakat bahwa Jakarta tidak lagi menjadi pusat pemerintahan nasional, seiring dengan rencana pemindahan ibu kota negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
"Salah satu faktor penyebab prediksi penurunan adalah anggapan bahwa Jakarta akan segera ditinggalkan sebagai ibu kota," ungkap Pramono pada Selasa (8/4/2025).
Tren Penurunan Sempat Terjadi
Pramono juga mengungkapkan bahwa dalam tiga tahun terakhir, jumlah pendatang ke Jakarta menunjukkan tren penurunan. Pada tahun 2023, jumlah pendatang mencapai 395.298 orang, kemudian menurun drastis menjadi 84.783 orang pada tahun 2024. Sempat diprediksi bahwa jumlah pendatang pada tahun 2025 hanya akan berkisar antara 10.000 hingga 15.000 jiwa.
Langkah Pemerintah DKI Jakarta
Berikut langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta:
- Pelatihan Keterampilan
- Memfasilitasi Pencatatan Administrasi Kependudukan
- Menyelenggarakan Job Fair
Dengan langkah-langkah ini, Pemprov DKI Jakarta berusaha mengelola arus urbanisasi dengan memberikan solusi bagi para pendatang baru.
Faktor Pendorong Urbanisasi:
- Dinamika Industri di Wilayah Penyangga Jakarta
- Aktivitas Ekonomi yang Menggeliat
- Masalah Perusahaan di Daerah Asal