Mentalitas Juara: Resep Staf Pelatih Timnas U-17 Jaga Garuda Muda Tetap Rendah Hati di Tengah Euforia Piala Asia

Mentalitas Juara: Resep Staf Pelatih Timnas U-17 Jaga Garuda Muda Tetap Rendah Hati di Tengah Euforia Piala Asia

Euforia menyelimuti Timnas Indonesia U-17 setelah penampilan gemilang mereka di Piala Asia U-17 2025. Menyapu bersih kemenangan di Grup C, termasuk menaklukkan tim-tim kuat seperti Korea Selatan dan Afghanistan, Garuda Muda berhasil mengamankan tiket ke perempat final dan sekaligus membuka peluang untuk tampil di Piala Dunia U-17 2025. Namun, di balik kesuksesan ini, terdapat peran penting dari staf pelatih yang terus berupaya menjaga para pemain tetap membumi dan tidak terlena dengan pujian.

Manajer Timnas U-17, Ahmed Zaki Iskandar, menekankan pentingnya kedisiplinan dalam segala aspek, bahkan dalam hal-hal kecil sekalipun. Menurutnya, kedisiplinan adalah fondasi utama untuk membangun mentalitas juara dan menjaga konsistensi performa. "Setiap kelompok umur punya pattern dan disiplin yang ditanamkan tim pelatih, termasuk psikolog dari awal," ujar Ahmed Zaki.

Disiplin sebagai Kunci

Zaki menjelaskan bahwa kedisiplinan diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan tim, mulai dari jadwal tidur dan istirahat, hingga kebiasaan makan. Semua kegiatan dilakukan bersama-sama, termasuk oleh manajer, dan tidak ada toleransi untuk keterlambatan. Bahkan, hal-hal sederhana seperti membersihkan piring dan peralatan makan setelah selesai digunakan pun menjadi bagian dari pembentukan karakter.

  • Manajemen Waktu: Jadwal tidur dan istirahat yang teratur untuk memastikan pemain mendapatkan waktu pemulihan yang cukup.
  • Kebersamaan: Makan bersama untuk membangun kekompakan tim dan menanamkan rasa kebersamaan.
  • Tanggung Jawab: Membersihkan peralatan makan sendiri untuk menanamkan rasa tanggung jawab dan kemandirian.

"Disiplin-disiplin kecil seperti inilah yang membangun kesadaran pemain mulai mendisiplinkan diri terhadap perkembangan karier dan performa," tegas Zaki. Ia menambahkan bahwa kegagalan tim kelompok umur sebelumnya menjadi pelajaran berharga untuk tidak cepat berpuas diri dan terus bekerja keras.

Mimpi Besar dan Kerja Keras

Selain disiplin, Ahmed Zaki juga menekankan pentingnya memiliki mimpi besar. Ia mengingatkan para pemain untuk tidak menjadikan Liga 1 sebagai standar tertinggi, melainkan untuk berani bermimpi lebih tinggi, seperti bermain di liga-liga top Eropa. Menurutnya, tampil di Piala Asia akan membuka peluang bagi para pemain untuk dilirik oleh talent scouting dari klub-klub internasional.

"Dengan pemain sering bermain di Piala Asia itu membuka peluang talent scouting, banyak sekali membuka peluang jalan mereka mengembangkan karier," kata Zaki. Namun, ia juga mengingatkan bahwa persaingan di level internasional akan jauh lebih ketat dan membutuhkan kerja keras tiga kali lipat.

Zaki berharap para pemain Timnas U-17 dapat terus menjaga disiplin dan kerja keras mereka, serta memiliki mimpi yang besar untuk mencapai kesuksesan di level yang lebih tinggi. Dengan mentalitas yang kuat dan persiapan yang matang, Garuda Muda diharapkan dapat terus memberikan yang terbaik dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Dengan kata lain, staf pelatih Timnas U-17 tidak hanya fokus pada peningkatan kemampuan teknis dan taktik para pemain, tetapi juga pada pembentukan karakter dan mentalitas yang kuat. Mereka menyadari bahwa kesuksesan di lapangan tidak akan berarti apa-apa jika para pemain tidak memiliki disiplin, tanggung jawab, dan mimpi yang besar. Oleh karena itu, mereka terus berupaya menanamkan nilai-nilai positif ini kepada para pemain, sehingga mereka dapat menjadi pemain sepak bola yang profesional dan berprestasi, serta menjadi contoh yang baik bagi generasi muda Indonesia.