Batu Kumung: Takjil Ramadhan Legendaris Sumbawa yang Mudah Dibuat di Rumah

Batu Kumung: Kelezatan Takjil Ramadhan Khas Sumbawa yang Menaklukkan Lidah

Bulan Ramadhan di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), identik dengan kehadiran Batu Kumung, sebuah jajanan tradisional suku Samawa yang begitu digemari. Manis dan menyegarkan, panganan ini menjadi primadona takjil yang banyak diburu warga saat berbuka puasa. Aroma wangi dan teksturnya yang lembut membuat Batu Kumung selalu menjadi pilihan favorit, terutama di pasar-pasar tradisional dan lapak UMKM yang ramai dikunjungi masyarakat saat ngabuburit.

Antusiasme warga Sumbawa terhadap Batu Kumung terlihat dari padatnya lalu lintas di beberapa titik, misalnya di Jalan Hasanuddin, yang kerap macet menjelang waktu berbuka. Kemacetan ini menjadi gambaran betapa tingginya permintaan akan jajanan yang satu ini. Namun, bagi Anda yang ingin menikmati kelezatan Batu Kumung tanpa harus berjuang melawan kemacetan, membuat sendiri di rumah menjadi alternatif yang praktis dan menyenangkan.

Resep dan Cara Membuat Batu Kumung

Salah satu warga Sumbawa, Santi dari Kelurahan Brang Biji, dengan ramah berbagi resep dan langkah-langkah pembuatan Batu Kumung yang terbukti mudah dipraktikkan. Berikut bahan-bahan yang dibutuhkan:

  • 3 butir telur ayam (ayam kampung atau ras)
  • 6 sendok makan tepung beras (sangrai terlebih dahulu)
  • 250 gr gula pasir (sesuai selera)
  • 250 ml minyak goreng
  • 500 ml air (sesuai selera)
  • Frambosen essence (sesuai selera, opsional)
  • Garam seujung sendok teh

Proses pembuatannya pun tergolong sederhana. Pertama, kocok telur dan garam hingga mengembang dan sedikit kaku. Kemudian, masukkan tepung beras sangrai sedikit demi sedikit sambil diaduk rata hingga membentuk adonan yang kental. Selanjutnya, panaskan minyak goreng dan goreng adonan tersebut satu sendok makan demi sendok makan hingga berwarna kecokelatan. Perlu diperhatikan agar tidak menggoreng terlalu lama untuk mencegah gosong.

Setelah semua adonan tergoreng, siapkan larutan gula. Campurkan gula pasir dan air, lalu masak hingga sedikit mengental. Sebelum dimasukkan ke dalam larutan gula, gorengan direndam terlebih dahulu dalam air dingin hingga mengembang, kemudian diperas. Langkah ini, menurut Santi, penting untuk menghasilkan tekstur yang lembut dan mengurangi kandungan minyak pada gorengan. Setelah itu, masukkan gorengan satu per satu ke dalam larutan gula hingga mengembang. Tambahkan sedikit frambosen essence untuk menambah aroma (opsional). Angkat dan sajikan dalam keadaan dingin untuk menikmati rasa yang lebih maksimal.

Lebih dari Sekadar Jajanan

Batu Kumung bukan sekadar jajanan; ia adalah representasi cita rasa tradisional Sumbawa yang terus lestari. Rasanya yang manis dan lembut berpadu sempurna, menjadikannya pilihan takjil yang ideal untuk melepas dahaga dan rasa lapar setelah seharian berpuasa. Kemudahan dalam pembuatannya memungkinkan setiap orang untuk menikmati kelezatan Batu Kumung, baik membelinya di pasar maupun membuatnya sendiri di rumah, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari tradisi Ramadhan di Sumbawa.

Proses pembuatan Batu Kumung yang relatif mudah dan bahan-bahan yang sederhana menjadikannya sebagai warisan kuliner yang dapat diwariskan turun-temurun. Hal ini juga menunjukkan betapa kuliner dapat menjadi perekat kebersamaan dan penguat identitas budaya lokal. Dengan demikian, Batu Kumung lebih dari sekadar takjil; ia adalah cerminan kekayaan budaya kuliner Sumbawa yang patut dijaga dan dilestarikan.